You are currently viewing Peneliti Budaya BPNB, Ujung Tombak Pelestarian Kebudayaan Indonesia

Peneliti Budaya BPNB, Ujung Tombak Pelestarian Kebudayaan Indonesia

Peran peneliti BPNB se Indonesia dalam permajuan kebudayaan sangatlah esensial. Melalui penelitian peneliti menggali, menginventarisasi, menganalisis, untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan.

Peneliti BPNB Sulawesi Utara

Hal ini menjawab pertanyaan bagaimana posisi peneliti BPNB dalam lingkungan direktorat jenderal Kebudayaan Kemdikbud. Sebagaimana disampaikan Direktur Jenderal Kebudayaan Himar Farid dalam pembukaan Sosialisasi Peraturan Kepegawaian tentang jabatan fungsional peneliti di Hotel Menara Peninsula Jakarta (12/3), dihadiri segenap Peneliti BPNB se Indonesia sebagai UPT di bawah Dirjen Kebudayaan Kemdikbud.

Himar Farid menandaskan pentingnya pelestarian kebudayaan berbasis pengetahuan. Sehingga peran peneliti BPNB penting dan perlu diperkuat.

Menurut Peneliti BPNB Sulut, Hasanudin, BPNB awalnya dibuat sebagai lembaga pengkajian sejarah dan nilai tradisional atau dulunya disebut BKSNT atau Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional dan sekarang berganti dengan BPNB atau Balai Pelestarian Nilai Budaya.

“Penelitian oleh BPNB dari dahulu menjadi tulang punggung pelestarian dan permajuan kebudayaan di Indonesia. Kajian-kajiannya sudah sangat bermanfaat juga bagi pelaksanaan pembangunan nasional secara luas. Publikasi hasil-hasil kajian BPNB dilakukan melalui Buku, Jurnal Ilmiah, Seminar Ilmiah, Rekomendasi, dll” kata Hasanudin.

Untuk itu dalam diskusi yang berlangsung alot tersebut, menekankan penelitian untuk tetap menjadi bagian dari bidang BPNB sebagai bagian dalam perlindungan dan pelestarian kebudayaan. Yang dibutuhkan sekarang adalah penyusunan Roadmap riset peneliti BPNB Se Indonesia agar tema atau fokus kajiannya boleh terarah dan bisa bermanfaat.

Kemudian, data dan hasil riset kebudayaan yang sangat kaya dihasilkan oleh peneliti BPNB. Perlu dikelolah bail, selain sebagai database juga sebagai bahan dalam upaya permajuan kebudayaan. Riset yang kuat akan memperkuat ketahanan budaya itu sendiri.

Negara-negara barat banyak melakulan riset-riset mendalam soal kebudayaan Indonesia yang telah berguna bagi kepentingan mereka. Peneliti budaya Indonesia tidak boleh kalah, sehingga kebudayaan Indonesia harusnya lebih dikuasai oleh orang Indonesia sendiri. ***

(Steven Sumolang)