Istana para Raja Kulawi biasanya didirikan dalam kompleks pedesaan, yang memiliki pekarangan yang luas, tetapi sayang sekali sekarang sudah tidak lagi ditemukan peninggalan bentuk istana Raja Kulawi yang sebetulnya.Yang sekarang hanyalah istana Raja Kulawi terakhir di desa Lemo yang dibuat oleh pemerintah Hindia Belanda. Meskipun demikian konstruksi istana Raja di Lemo itu masih belum meninggalkan konstruksi tradisionilnya.
Istana Raja Kulawi ini dibuat oleh pemerintah Hindia Belanda. Ini nampak jelas dalam hal penggunaan bahan-bahan yang sebagian materialnya sudah tidak menggunakan lagi bahan-bahan tradisionil. Misalnya, sudah menggunakan atap seng dan konstruksi beton untuk tiang-tiang penyangga bangunan dasar. Tangga masuk sudah tidak lagi menggunakan kayu. Ventilasinya bercorak barat. Tak terdapat lagi ukiran kayu pada bagian dalamnya.
Makna dari istana Raja Kulawi ini jika dibandingkan dengan istana-istana para sultan, susuhunan di Jawa, Sumatera, dll sangatlah berbeda dari segi format, arsitektur dan segi keindahannya, karena istana Raja Kulawi sangatlah sederhana, ini dapat dilihat di dalam foto yang dilampirkan.
Atapnya dibuat dari dedaunan dan dindingnya dari papan serta beton penyangga yang sangat sederhana. Detail tangga masuk dibuat dari beton dengan cerek yang diletakkan dekat tangga yang berfungsi untuk mencuci kaki para tamu yang akan masuk ke istana. Seperti halnya pada rumah para penduduk umumnya, pada bagian belakang istana raja ini terdapat juga tempat barang-barang yang disebut lampoa.
Sumber : Dokumen BPNB Sulut