Gau’ Maraja telah berlangsung dengan megah, seperti nama yang disandangnya. Pembukaannya dihadiri oleh Direktur Kesenian direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, Asisrten II Gubernur Sulawesi Selatan, Kepala LPMP Sulsel, Kepala-kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya se-Indonesia, serta UPT Kemdikbud lainnya di Sulawesi Selatan.
Kegaiatan yang berlangsung selama dua hari, 25 -26 Oktober 2019. Secara resmi Gau’ Maraja dibuka pada sore hari dengan pertunjukan Drama Teatrikal dan Tari Kolosal yang dibawakan oleh 200 penari, 55 pemusik yang ditarikan di atas perahu phinisi, perahu bagang, dan 30 perahu lepa-lepa. Suara lantang Pangngaru’ yang menyambut pasukan berkuda, syair osong yang diteriakkan dari atas Perahu Phinisi serta tabuhan Rampak Ganrang yang lantang membuat pertunjukan ini terasa epik.
Sejak pagi 25 Oktober 2019, pantai pasir putih dihiasi karya instalasi karya Jenry Pasassang. Serta jejeran karya mural dari peserta lomba mural. Malam harinya terdapat panggung ekspresi budaya yang menampilkan sanggar-sanggar pilihan dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Penampilan khusus dari Vietnam National Tuong Theatre yang kebetulan hadir di Makassar dalam rangka Seminar Internasional Asosiasi Tradisi Lisan, turut tampil meramaikan Panggung Ekspresi Budaya Gau’ Maraja.