GAU’ MARAJA

0
3359

Platform Pemajuan Kebudayaan BPNB Sulsel

Gau’ Maraja adalah festival objek pemajuan kebudayaan (OPK). Gau Maraja’ dipersiapkan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan (BPNB Sulsel) sebagai platform multi event yang bersifat kolaboratif untuk membangun jejaring ekosistem budaya yang aktif dalam wilayah kerja BPNB Sulsel. Sinergitas antar organisasi perangkat daerah (OPD) tingkat provinsi, kabupaten/kota, serta komunitas dan masyarakat umum adalah tujuan utama yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan Gau’ Maraja.

Secara etimologi, frasa Gau’ Maraja berasal dari bahasa Bugis, dari kata Gau’ yang artinya kegiatan atau perbuatan, dan maraja yang artinya besar atau akbar. Gau’ Maraja adalah perhelatan besar atau perhelatan akbar. Di dalam Naskah Lagaligo, frasa Gau’ Maraja ini digunakan untuk acara yang berlangsung selama beberapa hari, memiliki banyak kegiatan, menghidangkan beragam makanan, serta melibatkan dan menghadirkan berbagai lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dan menikmatinya.

Secara makna kata mappigau’ atau melakukan gau’ dimaknai sebagai acara atau pesta besar yang biasanya ditandai dengan pemotongan hewan berkaki empat, sehingga kata gau’ sudah merujuk pada kegiatan yang sifanya besar. Sementara pengertian besar yang terkandung pada kata maraja adalah sesuatu yang sifatnya agung dan berkaitan dengan kedudukan atau status. Dengan demikian kata gau’ yang bersanding dengan kata maraja merupakan penegasan bahwa besar yang dimaksud tidak hanya pada skala fisik tapi juga besar dalam hal kualitas dan standar penyelenggaraan.

Gau’ Maraja sebagai platform kegiatan adalah ruang kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah beserta jajaran organisasi perangkatnya. Penyelenggaraan perdananya akan berlangsung pada bulan Oktober 2019, dengan tema bertajuk maritim. Tempat penyelenggaraan direncanakan di Center Point of Indonesia, Makassar.

Center Point of Indonesiai akan menjadi tempat penyelenggaran pementasan drama teatrikal dan tari kolosal di atas panggung terapung dengan menggunakan Perahu Bagan dan Perahu Lepa-lepa sebagai struktur apungnya. sekaligus akan menjadi tempat penyelenggaraan Pemeran Akbar Seni Rupa, Lomba Mural, Lomba Foto-Video-sketsa dan gelar permainan tradisional.