Suppa dalam Lontara’

  • Post author:
  • Post category:Budaya

Kebudayaan daerah merupakan sumber potensial yang membantu terbentuknya kebudayaan nasional, memberikan corak dan warna bagi karakteristik pembentukan kepribadian bangsa. Sangat santer kita dengar belakangan ini tentang perlunya penanaman dan ditumbuhkembangkannya…

Continue ReadingSuppa dalam Lontara’

KELUAR DARI KRISIS: Daya Lentur Industri Tenun Wajo Menghadapi Krisis (1930-1998)

  • Post author:
  • Post category:BudayaPublikasi

Oleh Taufik Ahmad

452px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Danseressen_te_Singkang_Celebes_TMnr_10003449Aktivitas bertenun orang Wajo bukan hanya sebagai aktivitas ekonomi tetapi juga sebagai produk kebudayaan. Keduanya telah berjalan beriring mengikuti perkembangan zaman dan melampau batas-batas rezim. Keduanya juga memberikan kontribusi penting terhadap kemampuan mereka bertahan dalam masa krisis serta menunjukkan daya lentur mereka dalam menyikapi krisis. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai daya lentur penenun Wajo, respon mereka terhadap krisis dan terhadap perubahan-perubahan besar yang terjadi dalam rentang sejarah krisis. Kasus tenun Wajo dari periode kolonial sampai era reformasi pada dasarnya mengalami fluktuasi turun naik produksi. Meskipun digoncang oleh badai krisis baik bersifat regional, nasional maupun internasional, ternyata daya tahan tenun sangat kuat dalam menemukan  titik keseimbangan baru di tengah badai krisis. (more…)

Continue ReadingKELUAR DARI KRISIS: Daya Lentur Industri Tenun Wajo Menghadapi Krisis (1930-1998)

Tari Lulo

  • Post author:
  • Post category:Budaya

Tari lulo merupakan salah satu tarian tradisional masyarakat Kendari hingga saat ini masih eksis meskipun telah mengalami pergeseran fungsi sebagai respon terhadap perubahan kebudayaan. Pada awalnya, tari lulo merupakan ritual…

Continue ReadingTari Lulo

Tenun Tradisional Konawe

  • Post author:
  • Post category:Budaya

3Desa Anggopiu adalah salah satu desa dalam wilayah Kabupaten Konawe, Propinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan sentra perajin tenun. Secara historis, tenun tradisional yang berkembang di Sulawesi Tenggara diperkirakan berawal di Buton. Tenun tradisional di daerah ini diperkirakan sudah ada sejak abad XVI, pada masa pemerintahan Sultan Dayanu Ikhsanuddin, sultan Buton yang memerintah pada tahun 1578 – 1615. Pada awalnya, keterampilan menenun hanya berkembang di lingkungan keraton. Kegiatan menenun dilakukan oleh dayang-dayang dan orang-orang di dalam kraton untuk memenuhi kebutuhan akan pakaian bagi golongan bangsawan dan kerabat kesultanan. Sejalan dengan permintaan dan kebutuhan akan pakaian semakin banyak, menyebabkan kegiatan menenun dikembangkan pula di luar kraton, khususnya dikalangan ibu-ibu dan remaja putri dalam (more…)

Continue ReadingTenun Tradisional Konawe

Tradisi anyaman Anggrek Serat Kab. Konawe

  • Post author:
  • Post category:Budaya

2Dendrobium utile atau Diplocaulobium utile adalah nama lain dari flora anggrek serat yang banyak tumbuh di pedalaman Sulawesi hingga Papua. Tanaman ini termasuk ke dalam jenis tanaman epifit, yaitu tanaman yang hidup menumpang pada tanaman lain yang sudah tua namun tidak menjadi parasit. Tanaman ini juga dapat dijadikan sebagai tanaman hias dan dipelihara dalam pot. Ciri khas lain dari flora ini adalah biasanya memiliki umur yang tergolong pendek dan sulit hidup di tempat yang bukan merupakan habitat aslinya. Dapat dikembangbiakkan baik secara vegetatif, melalui kultur jaringan dengan membelah-belah rumpunnya yang nantinya akan menghasilkan akar sendiri dan menjadi tanaman mandiri, juga secara generatif, menggunakan biji yang dihasilkan dari proses penyerbukan. (more…)

Continue ReadingTradisi anyaman Anggrek Serat Kab. Konawe

Makna Patriotisme Lagu Ongkona Bone

  • Post author:
  • Post category:Budaya

Februari 2014bone, matahari begitu cerah di Tanah Bone, langkah kaki saya terhenti sejenak ketika mendengar alunan lagu “ongkona Bone”. Sebuah lagu yang tercipta dari proses sejarah perjuangan Kerajaan Bone dalam melawan penguasaan Pemerintah Hindia Belanda. Lagu itu bersinegergi dengan kedatangan saya di kota ini dalam rangka penelitian tentang pemerintahan Hindia Belanda di Kerajaan Bone, 1905. Sebuah periode di mana Kerajaan Bone jatuh ke tangan Belanda

 

Lagu Ongkona Bone, apabila kita membedah lagu itu memiliki hubungan dengan sejarah Rumpa’Na Bone tahun 1905, yaitu pada saat terjadinya perang antara Kerajaan Bone melawan pasukan Belanda. Ribuan laskar kerajaan Bone yang gugur dalam pertempuran tersebut. disepanjang teluk Bone diserang habis-habisan oleh pasukan Belanda, sehingga Kerajaan Bone jatuh dan dikenal dengan istilah Rumpa’na Bone. (more…)

Continue ReadingMakna Patriotisme Lagu Ongkona Bone

Menre Bola Baru (Upacara Adat Bugis Naik Rumah)

  • Post author:
  • Post category:Budaya

rumahbugis-1Dalam budaya masyarakat Bugis ketika sebuah keluarga akan membangun rumah atau pindah ke rumah baru terdapat serangkaian upacara adat yang harus dijalankan, mulai saat persiapan bahan-bahan untuk membangun rumah, ketika rumah akan dibangun/didirikan, lalu ketika rumah tersebut siap untuk ditinggali, bahkan saat rumah tersebut sudah dihuni. Rangkaian upacara adat tersebut adalah sebagai berikut :
Tahap Upacara Makkarawa Bola.
Makkarawa Bola terdiri dari dua kata yaitu Makkarawa (memegang) dan Bola (rumah), jadi makkarawa bola bisa diartikan memegang, mengerjakan, atau membuat peralatan rumah yang telah direncanakan untuk didirikan dengan maksud untuk memohon restu kepada Tuhan agar diberikan perlindungan dan keselamatan dalam penyelesaian rumah yang akan dibangun tersebut. Tempat dan waktu upacara ini diadakan di tempat dimana bahan–bahan itu dikerjakan oleh Panre (tukang) karena bahan–bahan itu juga turut dimintakan doa restu kepada Tuhan. Waktu penyelenggaraan upacara ini ialah pada waktu yang baik dengan petunjuk panrita bola, yang sekaligus bertindak sebagai pemimpin upacara.

  (more…)

Continue ReadingMenre Bola Baru (Upacara Adat Bugis Naik Rumah)