WAM MAWE UPACARA PESTA BABI ORANG HUBULA LEMBAH BALIEM PAPUA

0
4391
Buku Upacara Adat Suku Hubula Pesta Masal (Wam Mawe) Karya Alpius Wetipo

Suku Hubula  atau orang Hubula adalah kelompok suku besar yang mendiami dataran lembah Baliem di daerah pegunungan tengah Papua. Orang Hubula dalam hidupnya  sangat erat dengan upacara atau pesta adat seputar lingkaran hidup mereka yang masih terjaga sampai saat ini. Salah satu pesta adat yang masih terjaga adalah upacara adat pesta babi atau wam mawe, tradisi ini masih dilakukan sampai saat ini. Upacara atau pesta adat babi (wam mawe) wam dalam bahasa Hubula adalah babi dan mawe mengandung pengertian pesta adat besar adalah upacara pemotongan babi yang dilakukan secara besar-besaran dalam kurun waktu tertentu yaitu 4 -5 tahun. Pesta ini dilakukan dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah atau beban-beban yang timbul dalam honai adat. Beban tersebut seperti pembayaran maskawin yang belum dilaksanakan dan berbagai persoalan dan hutang piutang yang belum terselesaikan.

Ada beberapa peruntukan dalam pelaksanaan pesta babi sesuai dengan apa yang di sampaikan oleh Alpius Wetipo (Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Jayawijaya) pesta upacara untuk Honai Adat (Wam Wesake) dalam pelaksanaan upacara pesta babi untuk honai adat, babi yan dipilih adalah yang terbaik mulai dari ukuran dan juga lamanya babi tersebut dipelihara.

Tujuan utama penyelengaraan upacara adat pesta babi untuk honai adat (wam wesake) adalah ;

  • Untuk memperbaiki tatanan kehidupan dalam masyarakat dan memulihkan hubungan klan suku dalam honai adat.
  • Untuk memberikan penghargaan dan penghormatan atas jasa aliansi atau kepala suku lain yang telah membantu dalam suatu peperangan menjadi kemenangan bersama
  • Membangun hubungan persatuan dan kejasama dengan honai adat lain berdasarkan sejarah asal usul atau dalam honai perang dan honai adat.

Pesta ini dilaksanakan hanya khusus bagi kaum laki-laki. Biasanya setelah dilaksanakan pesta wam wesake, pada waktu sore hari mereka terutama kaum pemuda akan melagukan nyanyian sebagai tanda selesainya upacara dengan membagi  potongan daging babi ke honai adat yang telah ditentukan.

Alpius Wetipo (Ka. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kab.Jayawijaya ) sebagai bentuk tanggungjawab beliau sebagai anak asli lembah Baliem orang Hubula, menuangkan apa yang ia alami sejak kecil dalam suatu buku Upacara Adat Suku Hubula yang membahas selain upacara adat Wam Mawe juga beberapa upacara besar seputar lingkaran hidup orang Hubula di lembah Baliem pegunungan tengah Papua. Wamena, (28/02/2019).