JAYAPURA. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof.DR.Ir.Mohammad Nuh,DEA, bersama Gubernur Papua, Lukas Enembe,SIP.MH meluncurkan pencanangan implementasi kurikulum 2013 tahun pelajaran 2014/2015, di Gedung Sasana Krida, Kantor Gubernur Papua, Rabu (15/07/2014).
Melalui pencanangan implementasi Kurikulum 2013 ini, diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka mewujudkan masyarakat Papua yang cerdas, bangkit, mandiri, dan sejahtera merupakan tema Pencanangan Implementasi Kurikulum 2013 di Provinsi Papua.
Dalam sambutannya Mendikbud M.Nuh mengatakan,”yang menarik pada acara Pencanangan Kurikulum 2013 saat ini, adalah melihat temanya, dengan semangat yang baru, dapat membuat Papua yang cerdas, bangkit, mandiri, dan sejahtera. kenapa dalam tema kata cerdas ditaruh di depan? hal tersebut kata Mendikbud, seratus persen benar. “Kalau kita ingin mandiri, bangkit, dan sejahtera cara yang paling utama untuk dimulai adalah meningkatkan kecerdasan, dan kata kuncinya ada dipendidikan,”tutur M.Nuh Mendikbud.
M.Nuh memberi apresiasi kepada komitmen Gubernur Papua yang berkeinginan kuat memajukan dunia pendidikan di Provinsi Papua.
“Saya menaruh apresiasi terhadap Pak Gubernur yang berkeinginan kuat memajukan pendidikan di Papua,” katanya.
Mohammad Nuh mengatakan, Mendikbud juga mempunyai komitmen yang sama dengan Gubernur Lukas Enembe, untuk memajukan pendidikan di Papua.“Kita sama-sama mempunyai tekad bagaimana pendidikan di Papua maju kedepan. Sama seperti daerah lain di negeri ini,”ucapnya.
Peluncuran implementasi kurikulum 2013 di tahun pelajaran 2014-2015, dilaksanakan di Jayapura Provinsi Papua, dikarenakan kecintaan pemerintah kepada Papua. Ke depan tidak ada lagi perbedaan yang sangat tajam antara kualitas pendidikan dimanapun, semua ini karena mempunyai tekat yang sama untuk memajukan anak bangsa.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, berharap pemerintahan mendatang, agar melanjutkan Kurikulum 2013, yang sudah dirumuskan dengan matang dan dilaksanakan serentak di seluruh SD, SMP, SMA/SMK pada tahun ajaran 2014/2015.
Menyinggung dana otonomi khusus pendidikan yang dianggarkan Papua sebesar 30 persen. M.Nuh memberi apresiasi terhadap kebijakan Pemerintah Provinsi Papua dibawah kepemimpinan Gubernur Lukas Enembe dan Wagub Klemen Tinal, yang memberi alokasi dana pendidikan senilai 30 persen. Menurutnya, hal tersebut sangat luar biasa, menunjukkan bahwa Papua memiliki keinginan yang besar untuk memperbaiki mutu pendidikan di negerinya.
“Tekad kita untuk meneguhkan Papua yang cerdas merupakan sesuatu yang luar biasa dan mulia, dan kami akan memberikan dukungan penuh. Kurikulum 2013 ini sejatinya memiliki esensi untuk membangun anak-anak kita memiliki 3 kompetensi sekaligus, pendidikan, keterampilan, dan sikap,” ungkapnya.
“Kita ingin membangun karakter anak anak kita dgn 5 karakter dasar, yaitu jujur, kasih sayang, disiplin, bersih, dan toleransi,” tutup Nuh.
Acara ditutup dengan peresmian kurikulum 2013 untuk tahun ajaran 2014-2015, sekaligus penyerahan secara simbolis buku pelajaran dengan kurikulum 2013 kepada perwakilan siswa SD, SMP dan SMA/SMK.