PEMBUKAAN KEMAH BUDAYA DAERAH PAPUA KE-XI DI KABUPATEN BIAK NUMFOR

0
1564
IMG_0670
Ibu.Christina R.I. Luluporo, SIP selaku Ketua Kwartir Daerah Papua mebuka acara Kemah Budaya Daerah Papua pada tanggal 29 Februari 2016 di Lokasi PPG Petrus Kafiar Kabupaten Biak Numfor.

BIAK. Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua tahun 2016 melaksanakan Kemah Budaya Daerah Papua yang Ke-XI di Kabupaten Biak Numfor dan menjadi tuan rumah kali ini adalah Kwartir Cabang 2606 Kabupaten Biak Numfor di bawah Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Papua.
Kemah Budaya Daerah Papua Ke-XI dibuka secara resmi oleh Christina R.I. Luluporo, SIP selaku Ketua Kwartir Daerah Papua pada tanggal 29 Februari 2016 di Lokasi PPG Petrus Kafiar Kabupaten Biak Numfor. Dalam sambutannya menyampaikan “Bahwa tantangan yang dihadapi oleh generasi muda saat ini sangatlah memprihatikan, karena generasi kini kehilangan jati diri sebagai anak bangsa terutama dikalangan anak muda di tanah Papua. Budaya daerah, bahasa daerah adat istiadat yang semakin terkikis karena globalisasi dan informasi yang masuk secara terbuka ke tanah Papua tanpa adanya filter yang kuat khusus bagi generasi muda, salah satu kenyataan yang dihadapi adalah regenerasi penguasaan bahasa ibu semakin hari semakin berkurang. Geraka kepramukaan dengan berbagai perhatian instansi sudah sangat luar biasa dilaksanakan, dimana Bupati Biak Numfor selaku Kamabicab menginstruksikan kepada semua sekolah untuk mengaktifkan kegiatan keepramukaan di sekolah, saat ini juga sudah banyak perhatian baik dari TNI, Polri dan SKPD lainnya, satuan-satuan karya ini sudah ada sebagai wadah pembinaan dan pengembangan bakat anggota muda gerakan kepramukaan dan kegiatan ini sangat membantu pembinaan kararter dan watak generasi muda, begitu pula pembinaan anggota gerakan pramuka dalam hal mencintai tanah air budaya bangsa dan telah akan terus dikembangkan sebagai bagian keperdullian pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ketua Kwarda Papua menambahkan bahwa Kemah budaya merupakan salah satu bentuk kegiatan kaum muda, generasi muda Papua diajak untuk mencintai budaya dengan upaya agar semua budaya yang ada ditanah Papua tidak terkikis habis dan tidak punah di makan jaman. Refitalisasi pendidikan kepramukaan dan yang ada saat ini sedang berlangsung adalah komplemen dan suplemen terhadap pendidikan formal dan informal untuk generasi muda yang mempunyai peranan besar dalam upaya membentuk generasi untuk masa depannya. Kegiatan Kepramukaan yang merupakan bagian intergal dari pendidikan kepramukaan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam mengatasi masalah nasional termasuk mengatasi masalah kebudayaan asli masyarakat Indonesia pada umumnya dan budaya orang Papua pada khususnya.
Katua Kwarda mengajak jajaran Pramuka untuk berupaya dan berdoa demi memajukan lembaga pendidikan kepramukaan, rapatkan barisan dan kompakan dalam menatap masa depan gerakan pramuka yang memberikan kontribui bagi Indonesia yang lebih baik. Salah satu hasil rapat nasional tahun 2016 adalah semua kegiatan yang dilaksanakan baik dari instansi atau lembaga pemerintah di semua jenjang harus ada koordinasi yang baik di tingkatnya . Kemah Budaya ini juga merupakan cara yang tepat untuk memperkenalkan dan mempertahankan kebudayaan terhadap gerakan kepramukaan, khususnya generasi muda. Pramuka diajak untuk memahami seluruh potensi kebudayaan dan sebisa mungkin berperan dalam melindungi, mengembangkan daerah ini dalam kegiatannya dan juga harus komunikasikan dengan kegiatan-kgiatan kepramukaan lainnya. Kemah Budaya ini juga merupakan wadah pertemuan generasi muda gerakan pramuka untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan nilai-nilai sejarah dan budaya bangsa, membina persaudaraan, dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, membina persaudaraan serta memupuk jiwa kemadirian.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 5 hari pada tanggal 28 Februari s/d 03 Maret 2016 dengan melibatkan beberapa kwarcab di lingkungan Kwartir Daerah Papua khususnya kwarcab di teluk Saireri, dengan mengusung tema; “Gerakan Pramuka Maju Bersama Melestarikan Budaya Daerah Untuk Membentuk Karakter dan Budi Pekerti Sebagai Jati Diri Bangsa”. Sasaran kegiatan Kemah Budaya Daerah Papua adalah Gerakan Pramuka Panegak, dengan Tujuan pembinaan pembentukan Karakter dan budi pekerti Generasi muda yang strategis dalam rangka upaya penanaman nilai-nilai budaya daerah karena teruji kemandiriannya, maju, visioner, dan berkembang pesat dari waktu ke waktu menembus perbedaan Ras, Suku, dan Agama sebagai jatidiri bangsa yang luhur.
Ditempat yang sama pula Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Biak Numfor dalam hal ini selaku Ketua Panitia, Drs. Lot Yensenem, SE. MM, menyambut baik kegiatan Kemah Budaya ini dan mengucapkan terima kasih kepada Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menjadikan Kabupaten Biak Numfor sebagai Tuan Rumah Kemah Budaya Daerah Papua Ke-XI. Ia mengatakan pemerintah daerah dalam Hal ini Bupati Kabupatn Biak Numfor sangat memberikan perhatian penuh kepada Gerakan Pramuka di Kabupaten Biak Numfor. Bupati Biak Numfor mempunyai program percepatan dan diterapkan dari segala aspek bidang pembangunan salah satunya dalam bidang Pendidikan dan Kebudayaan. Dinas Pendidikan Kabupaten Biak Nmfor telah serius membentuk gugus depan di masing-masing sekolah, melalui dana BOS juga diperuntukan pada lembaga pendidikan gerakan kepramukaan yang berupa kegiatan ekstra kulikuler. Pemerinta daerah melalui dinas pendidikan juga telah melakukan pelatian pembinaan yang diperuntukan bagi para guru pendamping untuk melatih dimasing-masing sekolah untuk kegiatan ekstrakulikuler. kegiatan kepramukaan di kabupaten Biak Numfor juga didukung oleh TNI dan Polri dengan mengembangkan satuan-satuan karya yang telah ada dan turut aktif dalam kegiatan Kepramukaan. (cph)

IMG_0549 IMG_0588 IMG_0591 IMG_0600 IMG_0606 IMG_0609 IMG_0611 IMG_0615