Sentani. Dalam FDS Ke-VII yang dilaksanakan selama lima hari ini menampilkan berbagai atraksi budaya lokal yang masih dipertahankan oleh Orang Sentani. Yang menariknya FDS kali ini menampilkan “Ritual Pembayaran Kepala” yang dilaksanakan pada hari kedua. Ritual pembayaran harta kepala, yang mungkin terdengar sangat asing di telinga kebanyakan orang ternyata sudah menjadi hal yang umum dan wajib dilakukan di daerah Jayapura, provinsi Papua. Pembayaran kepala ini dalam bahasa Sentani disebut Yu atau Yum
Pembayaran Kepala ini dilaksanakan bertepatan dengan moment dimana telah meninggalnya Bapak Agus Ohee selaku Pemimpin tertinggi Keondofoloan Heram-Asei. Dalam struktur adat Keondofoloan Heram mewilayai beberapa kampung yaitu; Ayapo, Asei, Yoka dan Waena. Sehingga ondofolo Asei disebut Hu Ondofolo (Ondofolo matahari). Tidak kebanyakan Ondofolo di Sentani mendapat gelar Hu Ondofolo, hanya ada beberapa saja yang mendapat gelar Hu Ondofolo antara lain; Ondofolo Puai dengan jabatan Rhakukhonomi, Ondofolo Netar dengan Jabatan Hokhotembu dan Ondofolo Asei dengan Jabatan Dasim Kheleubhew dan mereka disebut dengan titisan matahari.
Dengan demikian proses pembayaran kepala akan melibatkan banyak masyarakat dan memakan waktu yang cukup panjang. Khusus untuk pembayaran harta kepala, bagi warga Papua, sangat sakral. Umumnya, besaran pembayaran harta kepala hampir sama dengan pembayaran maskawin. Biasanya dalam pembayaran harta kepala diawali dahulu dengan pengantaran jenis makanan tertentu dari pihak istri (miyeayo) atau keluarga dari pihak Ibu (anakhoyo). Bila makanan sudah diantarkan, maka barulah dibuat perjanjian untuk menentukan pelaksanaan pembayaran. Alat pembayaran yang digunakan yaitu kapak batu, gelang batu dan manik-manik kaca merupakan harta orang Sentani.