LAWATAN SEJARAH DAERAH 2014 DI KABUPATEN MERAUKE

0
5170

Kantoor Post 1920

MERAUKE, Kegiatan Lawatan Sejarah yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Jayapura-Papua pada tanggal 12 s.d 14 Mei 2014 di Kabupaten Merauke dengan tema “Dengan Semangat Lawatan Sejarah Generasi Muda Maju Melestarikan Nilai-Nilai Sejarah Bangsa” dibuka secara resmi oleh Bpk. Fransiskus Pesiwarisa, S.Sos selaku Kepala Bidang Objek Wisata dan Nilai Sejarah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Merauke.

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari di Pangkat Susteran Kelapa lima yang diikuti oleh 84 Peseta Siswa-siswi SLTA dan 20 Guru pendamping bidang Sejarah. Dengan tujuan memberikan pemahamam kepada generasi muda betapa pentingnya Nilai yang terkandung dari situs atau peninggalan tersebut sebagai perisai dalam melawan derasnya arus globalisasi sekaligus meningkatkan apresiasi genersai muda untuk menjaga dan melindungi tempat-tempat bersejarah.

Lawatan Sejarah kali ini diisi dengan berbagai materi antara lain penyuluhan budaya dan sejarah lokal yang diisi oleh Dr. A.E Dumatubun, M.Si Dosen Antropoli Universitas Cenderawasih serta materi lokal yang disampaikan oleh Stanislaus Kahol, S.Sos selaku Kepala Seksi Permusiuman dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Merauke. Selain itu kegiatan ini selingi dengan bakti Masyarakat dan pemutaran Film sejarah antara lain “Jejak Trikora di Morotai dan Soekarno Ketika Bung di Ende”

Lokasi Pelaksanaan kegiatan kunjungan Lawatan Sejarah Daerah ke-IV meliputi 5 (lima) lokasi antara lain;

1. Kantor Post 1920

Kantor Post 1920 merupakan salah satu peninggalan pemerintah Belanda yang masih berdiri tegak di Jl. Sabang kota Merauke, namu peninggalan ini hanyalah sebagai bangunan tua yang tidak terawat hingga saat ini. Sedikit cerita mengenai bangunan tua ini, Kantor Post 1920 merupakan tempat atau pusat pentransferan dan komunikasi pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda . Kantor Post ini pertama di bangun pada tahun 1903 yang hanya bangunan kecil dan kemudian mengalami renovasi pada tahun 1908-1909 oleh Pemerinta Hindia Belanda di dekat Wilayah Pelabuan Merauke, yang dulunya merupakan daerah pusat pemerintahan Hindia Belanda. Kantor Post ini dibanguan dengan gaya eropa dengan luar ± 8×9 m², dan memiliki dua ruangan yang berfungsi sebagai tempat transaksi persuaratan dan pengarsipan. Selain banguan ini juga terdapat sumur pada bagian belakang dan juga rumah kepala kantor post.

2. Kantor Residen Kroesen

Kantor Residen ini dibangun bersamaan degan didirikan kantor post yaitu pada tahun 1903, dan di tempati oleh Asisten Presiden Kerajaan Belanda Yohanis Kroesen. Bentuknya berupa banguan berpanggung yang memiliki panjang 12 meter, lebar 7 meter dan tinggi 7 meter. Selain itu memiliki 2 ruang besar dan 4 kamar. Kantor Residen Kroesen seiring dengan perkembangan zaman telah beralih fungsi diantaranya pernah dijadikan Kantor PKB (Pelayanan Kerajaan Belanda), Kantor Camat, Pusat RRI, Kantor Kepewagaian dan sekarang mejadi Kantor Kebudayaan dan Pariwisata

3. Tugu Papera

Tugu ini merupakan peringatan masuknya Papua ke dalam NKRI, yang didirikan pada tanggal 17 September 1969 oleh Presiden RI. Jenderal TNI Soeharto sesuai dengan Sidang Dewan Masyawarah Penentuan Pendapat Rakyat Irian Barat yang ditanda tangani oleh 175 anggota pada tanggal 14 Juli 1969.

4. Bangunan Tua

Bangunan Tua yang berlokasi di lingkungan katedral merupakan tempat penyimpanan benda-benda peninggalan para misionaris yang masih ada sampai saat ini. Bangunan ini dulunya merupakan gudang tempat penyimpanan perkakas dalam membangun Gedung Gereja Katedral. Dan sekarang difungsikan dan dikelola oleh Misi untuk penyimpanan peninggalan para misionaris berupa; alat dapur, alat elektronik, alat perkantoran, alat perjamuan, mata uang, pakaian dan asesiris adat, foto-foto tempo dulu, dan lainnya.

5. Makam Misionaris, Tugu 1 Abad Clara Sukai Gebze dan Gereja Paroki St. Theresia Buti

Kawasan Misi pada Paroki St Theresia Buti memiliki luar 3 hektar ini terdapat beberapa peninggalan sejarah antara lain

a. Gedung Geraja St. Theresia Buti yang merupakan salah gereja pertama yang di bangun di Tanah Aminha. Bentuk gereja ini mesih tetap dipertahankan akan tetapi mengalami sedikit renovasi dengan bahan yang lebih kuat dan penambahan pada bagian kiri dan kanan. Salah satu bukti sejarah yang masih dipertahankan adalah Lukisan Pieta St. Maria memangku Jenazah Yesus Kristus dengan Tulisan “Regina Marthilum” yang di buat oleh Vertenten Seorang Misionaris alas Belanda. Lukisan ini menghiasi Altar Gereja hingga saat ini.

b. Tugu Clara Sukai Gebze dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke. Tugu ini sebagai tanda bahwa Peringatan Masuknya Injil di Tanah Animha dengan dibabtisnya orang marind pertama yang bernama Clara Sukai Gebze pada tanggal 14 Agustus 1905.

c. Makan Misi Patale Sai Imbuti Makam Misionaris Keuskupan Agung Merauke asal Belanda dan juga pribumi yang terletak pada bagian belakang halaman gereja. Pada tahun 2005 makan ini diisi dengan tulang belulang dari para Misionaris , Suster, Bruder, dimasukan ke dalam tempat khusus yang telah dipersiapkan.

d. Pastoral yang dibangun pada tahun ± 1940-an masih dipertahankan hingga sekarang dan digunakan oleh pastor Yakobus Priojo yang melayani di Gereja St. Theresia Buti

e. SD YPPK St. Theresia Buti yang didirikan pada tahun 1924 dan masih difungsikan serta makam tuan dan nyora yang merupakan para penginjil di Tanah Animha.

Dari hasil kunjungan yang dilaksanakan di kabupaten Merauke sangatlah memperihatinkan tentang keberadaan situs yang merupakan tonggak sejarah bangsa tidak terawat dengan baik belum ada kejelasan tentang kepemilikan asset untuk itu Pemerintah Kabupaten Merauke dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengharapkan kepada Pemerintah Daerah Provinsi Papua untuk secara bersama memperhatikan situs-situs yang berada di Kabupaten Merauke

Gudang yang masih bertahan Pondokan Putri Pondokan Pria Pemutaran Film Sejarah Para guru pendamping Peserta mengikuti materi yang disampaikan Materi Lawatan Sejarah Daerah Acara Pembukaan Koleksi dalam Gedung Tua Lukisan Vertenten di Altar  Geraja St. Theresia Buti Mata uang dulu Peninggalan Misionaris Patale Sai Imbuti Makam Para Misionaris Monument 1 Abad Monument Pepera Tugu Papera Kantor Ressiden