JAYAPURA. Jejak Tradisi Nasional (JETRANAS) dilaksanakan pada tanggal 25 s.d 28 Agustus 2014 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi, dibuka secara resmi oleh Prof. Kacung Marijan, Ph.D selaku Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Sanur Paradise Plaza Hotel. Kegiatan ini di isi dengan atraksi budaya dari peserta siswa-siswi SMU sederajat yang telah diseleksi melalui kegiatan Jejak Tradisi Daerah (JETRADA) tingkat daerah yang dilaksanakan oleh setiap Balai Pelestarian Nilai Budaya Seluruh Indonesia.
Dalam sambutan Kacung Marijan mengatakan “ Indonesia merupakan salah satu bangsa yang memiliki keragaman budaya yang luar biasa, yang mana setiap kelompok atau suku telah menghasilkan tradisi dan budayanya sendiri-sendiri yang memperkaya khasana budaya Indonesia.Untuk itu Kacung Marijan mengajak para peserta Jejak Tradisi Nasional untuk lebih mengenal budaya bangsanya sendiri, selain itu bukan hanya memperkenalkan budaya dan tradisi akan tetapi kegiatan ini juga untuk mempereratkan hubungan sesama, saling mengenal maka saling menghormati, saling mengormati maka saling bekerjasama yang nantinya akan membentuk generasi muda yang menjadikan bangsa Indoneia yang lebih maju” Katanya.
Pada Hari ke-II 26 Agustus 2014, Peserta Jajak Tradisi Nasional mengunjungi kampung adat Tenganan Pegrinsingan Karang Asem – Bali sebagai objek penelitian. Disini peserta dibagi dalam 12 kelompok yang terdiri dari 8 orang peserta inti yang di tambah 4 orang peserta lokal, dengan topik penelitian yang berbeda-beda sebagaimana tradisi masyarakat kampung adat Tenganan Pegrinsingan yang di pegang teguh sampai saat ini.
Para peserta diwajibkan mempresentasikan makalah dan membuat yel-yel sebagai penyemangat, Peserta Papua mempresentasikan Makalah dengan judul “Penerapan Konsep Tri Hita Karana dalam Bangunan Rumah Tradisional Desa Tenganan Pegringsingan”.
Kegiatan Jejak Tradisi Nasional di tutup secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar pada tanggal 28 Agustus 2014. Dalam acara penutupan ini juga dibacakan pengumuman Kelompok terbaik yang jatuh pada kelompok Tuan rumah dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali.
Kegiatan penutupan di isi dengan atraksi budaya peserta dari BPNB Papua, Makassar, Bali, Pontianak dan Ambon. Peserta BPNB Papua menampilkan tari kreasi baru yaitu tari pangkur sagu yang dibawakan oleh siswa-siswi Kabupaten Kepulauan Yapen, tarian yang ditampilkan oleh peserta Papua mendapat sambutan yang meria dari para undangan dan peserta yang hadir dalam kegiatan penutupan Jejak Tradisi Daerah.