Dialog Budaya Pendukungan Jalur Rempah di Raja Ampat

0
10303

Waisai RA, Asisten Administrasi Umum SETDA Raja Ampat, Yulianus Mambraku membuka secara resmi kegiatan dialog budaya yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu 18/11/20. Kegiatan dihadiri Narasumber dari Perberdayaan Wanita Kabupaten Raja Ampat, Pemberdayaan Kampung Kabupaten Raja Ampat dan Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) tanah Papua Prof, Dr, I Wayan Rai S, dan Plt. Kepala BPNB , Asisten III Sekertaris Daerah Raja Ampat, serta para Kepala Sekolah dan Guru dan Tenaga Pendidikan di Waisai sebagai peserta.

Dialog budaya yang digelar 18-19 November 2020 merupakan rangkaian kegiatan Jalur Rempah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tema yang diangkat dalam dialog yakni “Sinergi Pelestarian Tinggalan Sejarah Jalur Rempah”.

Dalam sambutannya pembukaan Yulianus Mambraku menyatakan dialog budaya sangat penting sebagai upaya membangkitkan dan mengingat nilai-nilai sejarah yang terkandung di Bumi Bahari. Salah satunya yakni pelayaran yang berhubungan dengan rempah melewati Raja Ampat.

Ia juga berharap dukungan dari seluruh stakeholder terkait untuk menggali narasi-narasi sejarah bahkan potensi kearifan lokal yang di miliki raja ampat. bukan tidak mungkin, ke depan raja ampat selain sebagai destinasi wisata dunia tetapi juga sebagai pusat penelitian/riset untuk berbagai kepentingan. Selain itu, melalui forum dialog budaya juga dapat menghasilkan berbagai masukan bahkan kesepakatan terkait upaya untuk memperkuat pembelajaran sejarah jalur rempah kepada para siswa di sekolah-sekolah.

Plt. Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua, Desi Polla Usmany menegaskan program jalur rempah merupakan program nasional yang akan diajukan ke UNESCO.

“Untuk bisa tembus ke UNESCO tentunya setiap daerah yang dilewati jalur rempah harus mengangkat seni budaya atau tinggalan apa yang dilewati oleh jalur itu, itulah yang membuat Dirjen Kebudayaan mengangkat karena ini juga bagian dari promosi daerah-daerah yang dilewati. Salah satu titik Jalur Rempah adalah Raja Ampat.

Jalur rempah akan dipetakan dalam peta dunia. Karena itu ia berharap dukungan Pemda dan stakeholder dalam sosialisasi pendukungan jalur rempah.

Setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh para narasumber yang dipandu moderator Dr.Ade Yamin staf dosen di IAIN Fattahul Muluk Papua.