Veibe Rhibka Assa
Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua
Alam ibarat seorang mama yang menemani dan memberi kehidupan bagi setiap makhluk hidup yang ada di dalamnya, terutama manusia yang tidak dapat hidup tanpa alam sekitarnya.
Hubungan antara budaya dan alam atau lingkungan sekitar sangat erat hingga kapan pun. Setiap kelompok masyarakat di muka bumi selalu memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Apakah dalam hal biologis, spiritual, budaya, sosial dan ekonomi, serta hubungan lainnya.
Di antara hubungan-hubungan tersebut, ada hak dan tanggung-jawab masing-masing yang harus dipenuhi, sehingga saling memberikan keuntungan dan kebaikan. Bila salah satu tisak dapat memenuhinya, maka akan terjadi ketidakseimbangan hubungan. Ketisakseimbangan menimbulkan kerugian pada salah satu pihak bahkan bagi kedua pihak.
Ada hukum alam yang tidak dapat dielakkan bila terjadi pelanggaran. Sifat universal di alam semesta ini berlaku bagi setiap makhluk hidup yang terus berjalan dan berputar. Salah satu hal yang kita lihat yakni hubungan budaya dan alam.
Alam menampilkan berbagai panorama atau pemandangan dalam berbagai bentuk: gunung, laut, danau, sungai, perbukitan, hutan, air terjun, ngarai, serta banyak bentuk lain yang bahkan tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata.
Selama kurun waktu yang lama, hubungan antar kelompok manusia dan lingkungannya seringkali terkikis akibat migrasi manusia yang terjadi begitu cepat. Hal tersebut menimbulkan penyalahgunaan hak atas tanah, perlakuan salah terhadap lingkungan yang baru ditempati, serta yang paling krusial adalah penyalahgunaan sumber daya alam demi alasan pembangunan bagi kelangsungan hidup kelompok manusia tertentu.
Terjadi gesekan antar kelompok migran dan penduduk lokal sebelumnya, serta konflik-konflik tak terhindarkan lain. Yang superior atau lebih kuat dapat bertahan bahkan menggeser dan menjadi ancaman bagi yang inferior.
Namun, bila ada saling pengertian atau diistilahkan “simbiosis mutualisme”, hmmmm, keuntungan bagi kedua belah pihak atau lingkungan sekitar, maka keserasian dan keseimbangan akan tercipta.
Hubungan antara lingkungan dan budaya menyangkut masyarakat adat sangat jelas terlihat, misalnya penghargaan masyarakat terhadap tradisi berladang, melaut, dan beternak. Pada aktivitas berladang atau melaut biasanya sangat jelas terlihat bahwa adat dan tradisi begitu dijunjung tinggi. Setiap memulai dan mengahkiri kegiatan ditandai dengan memakai simbol-simbol adat dan tradisi adat sebagai patokan penghargaan terhadap budaya (adat dan tradisi) dan lingkungan.
Masyarakat adat sangat menghargai lingkungan dan budaya dalam kehidupan mereka sehari-hari berkaitan kebiasaan dan rutinitas. Penghargaan terhadap lingkungan (alam atau hutan) dan tentunya memberikan apresiasi dalam berbagai tindakan pelestarian budaya dan alam sekitar, inilah wujud terima kasih kita kepada alam dan sumber daya yang selama ini kita nikmati.
Lingkungan dan budaya tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Matbat. Tentu saja alasannya adalah peran lingkungan dan budaya sangat besar dalam kehidupan dan keberlangsungan hidup masyarakat. Penghargaan terhadap lingkungan dan budaya terlihat dari sikap masyarakat adat yang antusias mengadakan tradisi kelompok sukunya.
Hal ini sebagai simbol penghargaan terhadap lingkungkan (alam atau hutan) dan budaya sebagai napas dan hidup tempat berpijak. Saat ini kondisi lingkungan semakin memprihatinkan. Alam dan lingkungan semakin rusak, budaya semakin terkikis oleh perkembangan jaman. Harapan satu-satunya adalah bagaimana kita, generasi penerus agar selalu menjunjung tinggi nilai budaya dan aktif.
Wisata Budaya adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari daya tarik budaya dengan memanfaatkan potensi budaya dari tempat yang dikunjungi tersebut.
Beberapa contoh wisata budaya yaitu: wisata religi, wisata edukasi, wisata sejarah, wisata kota dan lain-lain.
Tujuan wisata budaya:
- Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya
- Memajukan kebudayaan
- Mengangkat citra bangsa
- Memupuk rasa cinta tanah air
- Memperkukuh jadi diri dan kesatuan bangsa
- Mempererat persahabatan antar daerah dan bangsa lain
Referensi :
- Foto dokumentasi penelitian BPNB Papua, Februari 2020
- Foto dokumentasi pribadi
Referensi :
- Foto dokumentasi penelitian BPNB Papua, Februari 2020
- Foto dokumentasi pribadi