Peserta kemah budaya bernyanyi diiringi musik hawaiian sanggar Pakuala Passo

Ambon- Kemah Budaya yang berlangsung selama 3 hari di Bumi Perkemahan Lorihua, Suli, Maluku Tengah diisi dengan kegiatan-kegiatan menarik dalam rangka menanm cinta anggota penegak pramuka terhadap budaya Maluku. Hari pertama kegiatan kemah budaya, peserta mendapatkan ilmu bermanfaat dari Kepala BPNB Maluku dan Rence Alfons selaku pendiri Molucca Bamboowind Orchestra.

Rence Alfons, Konduktor orkestra, juga dikenal sebagai gitaris, komponis, arranger

Drs. Rusli Manorek, kepala BPNB Maluku pada kesempatan tersebut memberikan materi tentang Upaya BPNB Maluku Dalam Pelestarian Kebudayaan di Maluku. Beliau menyampaikan agenda BPNB Maluku dalam mendukung dan mensukseskan berbagai program menuju Ambon Kota Musik sejalan dengan sub tema kemah budaya tahun 2018. Rence Alfons dalam materinya menyampaikan  Peranan Alat Musik Tradisional Suling Bambu Dalam Mendorong Kota Ambon Sebagai City Of Music. Sebagai musisi yang fokus terhadap suling bambu di kota Ambon, Rence Alfons mengajak para penegak pramuka untuk mengenal sejarah dan perkembangan alat musik tradisional, suling bambu di Maluku.

peserta kemah budaya antusias berlatih memainkan alat musik tradisional Tahuri di Sanggar Tahuri di Hutumuri

Hari kedua kemah budaya, para penegak pramuka ini melakukan visitasi ke sanggar-sanggar seni budaya di kota Ambon. Mereka menimba ilmu langsung di sanggar Pakuala Passo dan sanggar Teluk Ambon Hawaiian Band untuk mengenal lebih dekat musik hawaian, musik tradisional Maluku. Tidak hanya bernyanyi dan bermain musik, para penegak pramuka juga disuguhi tari-tarian Maluku yang langsung diiringi oleh musik hawaiian, seperti tari Katreji. Kemudian para peserta melihat langsung alat musik tahuri atau kuli bia di sanggar Tahuri yang berlokasi di Hutumuri. Mereka tidak hanya melihat dan mendengarkan Bapak  Noli Horhoruw memainkan alat musik tradisional dari kuli bia,  bahkan ikut belajar cara meniup alat musik tahuri ini. Selanjutnya peserta mengunjungi sanggar Serafim di Puncak Bogor, Karang Panjang, Ambon dan sanggar Boyratan yang merupakan sanggar binaan BPNB Maluku. Mereka belajar bagaimana sanggar-sanggar seni budaya ini berupaya mulai dari nol membangun sanggar, dan memperkenalkan serta melestarikan kesenian tradisional Maluku hingga ke manca negara.

Peserta Kemah Budaya Tahun 2018