Tradisi Pengantin Tamat Kaji di Sarolangun

0
2433

Masyarakat Desa Panti, Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, Jambi memiliki tradisi unik bagi mempelai yang akan menikah. Pengantin harus bisa membaca Al Quran. Tradisinya dinamakan Tradisi Tamat Kaji.

Sudah sebuah keharusan dan kebanggaan dalam keluarga kalau calon mempelai bisa membaca Al Quran. Sebab, di tengah-tengah masyarakat Desa Panti kemampuan seseorang membaca Al-quran dengan baik memiliki nilai penghargaan yang sangat tinggi. Selain itu, membaca Quran dengan irama yang baik dan lancar juga merupakan salah satu syarat untuk seorang pemuda pemudi melepas masa lajangnya, dan jika anak tersebut tidak dapat membaca al-quran dengan baik, maka menjadi beban moral bagi keluarga di tengah masyarakat.

Tamat Kaji ini sendiri, dilakukan oleh masyarakat setempat dengan tujuan untuk memberi motivasi nilai pendidikan spiritual agama. Sebab diketahui hampir semua aktivitas dalam masyarakat setempat sangat kental dengan kebiasaan membaca Al-Qur’an. Seseorang baru dianggap mampu membangun rumah tangga, jika dia sudah mampu membaca al-quran dengan baik.

Tradisi Tamat Kaji ini telah dilakukan oleh masyarakat Desa Panti dari zaman dulu hingga saat ini.Pasangan yang akan melakukan pernikahan, dihadapan orang ramai setelah ijab kabul calon mempelai biasanya disuruh untuk mengaji atau membaca Al Quran terlebih dahulu. Minimal mampu membaca Juz A’mma.

Biasanya jika ada pemuda atau pemudi yang ingin menikah dan kurang lancar membaca Al Quran, satu atau dua minggu sebelumnya akan belajar setiap malam. Dan jika orang tuanya tidak mampu untuk mengajar mengaji, maka akan menyerahkannya kepada guru ngaji. Nantinya, setelah kedua calon mempelai lancar dan dianggap mampu membaca al-quran, baru lah acara pernikahan diselenggaran. Dan calon mempelai akan diarak dengan cara digendong menggunakan tanda bagaikan raja dan permasuri dengan iringan musik rebana. **