oleh: Rahman
Staf BPNB Kepri
Pada Era Globalisasi saat ini tak bisa di pungkiri bahwa Pariwisata menjadi salah satu andalan dalam pembangunan suatu negara. Pariwisata yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi menciptakan daya saing yang tinggi di saat ini. Pariwisata yang mencangkup nilai-nilai luhur dipertahankan menjadi suatu cita dalam suatu negara. Kegiatan wisata sesungguhnya tidak hanya kegiatan yang berbentuk perjalanan berekreasi semata tapi juga di kaitkan dengan pertemuan ilmiah, atau aspek pendidikan yang ingin tahu kebudayaan lain, dan sebagainya yang merupakan maksud dari kedatangan wisatawan baik yang dari lokal maupun dari mancanegara.
Perkembangan dunia Pariwisata telah mengalami berbagai perubahan baik perubahan pola, bentuk dan sifat kegiatan, dorongan orang untuk melakukan perjalanan, cara berpikir, maupun sifat perkembangan itu sendiri. Wisatawan bukan hanya orang yang keluar dari negaranya dan memasuki negara asing, tetapi juga orang yang berpergian dari daerah yang satu kedaerah yang lain dinegara sendiri. Untuk dapat berpergian keluar dari negaranya atau masuk negara lain, seorang wisatawan harus memenuhi ketentuan keimigrasian yang mengatur lalu lintas orang yang masuk atau keluar dari wilayahnya ke suatu negara ke negara lain.
Pariwisata merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan wisatawan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga membawa berbagai dampak bagi masyarakat setempat.Mencermati kegiatan pariwisata yang terpenting adalah terciptanya suatu keterkaitan psikologi manusia di mana adanya motivasi, kepribadian, nilai dan pengalaman yang menjadi cerminan dalam interaksi wisatawan dengan lingkungan masyarakat yang belum dia kenal sebelumnya. Wisatawan yang berpergian ke kota lain ataupun dikotanya sendiri, misalnya sekeluarga pergi dari rumah dan berpiknik ke kebun binatang atau taman rekreasi di kota itu. Berekreasi dikota sendiri biasanya kita sebut bertamasya. Wisata tidak hanya untuk mencari hiburan atau bersantai-santai saja, wisatawan berwisata untuk menikmati perjalanan, berekreasi, menyehatkan badan,menghadiri pertemuan ilmiah, mengunjungi peristiwa olahraga, berkenalan dengan kebudayaan lain, dan sebagainya.
Wisatawan bukan hanya wisatawan yang memasuki Negara asing seperti disebutkan di atas, melainkan juga wisatawan yang berpergian dari daerah yang satu kedaerah yang lain dalam negara sendiri. Karena itu kita mengenal wisatawan mancanegara, dan wisatawan domestik. Wisatawan yang berpergian memerlukan berbagai kemudahan seperti sarana pengangkutan, tempat makan dan minum, jasa pelayanan, serta tempat menginap bila perjalanan makan waktu lebih dari 24 jam. Maka, munculah berbagai jenis usaha Pariwisata berupa angkutan, rumah makan, biro perjalanan, penginapan, dan sarana lain.
Pariwisata juga merupakan aktivitas dan interaksi manusia dengan lingkungannya. Interaksi tersebut dilakukan melalui penghayatan, harapan-harapan dan keinginan-keinginan terhadap lingkungan tersebut sehingga dapat memberikan rasa kepuasan. Penjelasan umum UU No.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, Indonesia yang dianugrahi oleh kekayaan –kekayaan alam yang tidak ternilai harganya. Diawali dengan letak geografi yang strategis, keanekaragaman bahasa dan suku bangsa, keadaan alam, flora, dan fauna, peninggalan purbakala, serta peninggalan sejarah, seni dan budaya merupakan sumber daya dan modal untuk kemakmuran dan kesejahteraan bangsa Indonesia sebagaimana yang terkandung dalam Pancasila dan di cita-citakan dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Sumber daya dan modal tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal melalui penyelenggaraan kepariwisataan yang di tujukan untuk meningkatkan pendapatan Nasional, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan memperdayakan daya tarik wisata dan destinasi di Indonesia, serta memupuk rasa cinta tanah air dan mempererat persahabatan antar bangsa. Potensi pariwisata yang di miliki masing-masing daerah menunjukkan budaya tuan rumah dan kekayaan alam yang indah serta tradisi masa lalu yang terus di wariskan kepada generasi ke generasi yang kemudian kelola menjadi objek wisata.Objek-objek wisata yang menarik dari berbagai daerah di Indonesia, sesungguhnya mengundang para wisatawan lokal maupun manca negara untuk datang berkunjung menikmati keunikkan wisata yang berkesan di daerah yang di kunjunginya itu.
Potensi Wisata Bintan
Dari segi kunjungan, Provinsi Kepri daerah kunjungan utama di Sumatra. Hal ini disebabkan faktor geografis Kepri yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Selain Batam, Bintan menjadi daerah utama kunjungan wisatawan di Provinsi Kepri. Dari segi fasilitas hotel dan resort, Bintan sangat memadai. Tapi yang menjadi tantangan terbesar wisata Bintan adalah destinasi wisata di Bintan yang dinilai masih minim. Padahal pembangunan hotel cukup drastis. Sangat perlu dan fokus membangun destinasi wisata baru di Bintan. Selama ini Bintan terlalu mengandalkan kawasan Lagoi sebagai daya tarik.
Pemerintah saat membangun destinasi wisata, harus tidak sama dengan destinasi yang sudah ada di Singapura. Destinasi wisata di Kepri, khususnya Bintan harus berbeda dengan yang di Singapura sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan mendorong kehadiran wisatawan dari Singapura. Apa yang tidak ada, tidak bisa dan tidak mau dibangun di Singapura, itu yang dibangun di Bintan ini. Misalnya, membangun kawasan wisata alam dengan berbagai potensi yang banyak di Bintan.
Selain mengandalkan kawasan Lagoi, ada sejumlah potensi lain wisata yang bisa dikembangkan di Bintan. Sebut potensi wisata pertanian dan holtikultura. Bintan memiliki areal lahan pertanian yang luas disejumlah kecamatan yang bisa dikelola untuk pengembangan pariwisata. Kawasan Toapaya, Gunung Bintan, Bintan Timur dan beberapa kecamatan lain memiliki potensi untuk wisata agro.
Promosi Gencar
Dalam beberapa tahun belakangan, ada fenomena yang menarik dibidang wisata yang ada di Tanjungpinang dan Bintan. Turis mancanegara dari Cina atau Tiongkok ramai berdatangan. Dibukanya penerbangan dari Tanjungpinang ke Cina menjadi faktor utama ramainya turis Cina ke Pulau Bintan. Hotel-hotel di Tanjungpinang, seperti Hotel CK dan Aston ramai dengan turis Cina. Begitu juga sejumlah resort dann hotel yang ada di Bintan.
Pemprov Kepri dan Pemkab Bintan diminta harus lebih gencar melakukan promosi wisata Pulau Bintan ke luar negeri, khususnya negara Cina, Korea Selatan, Taiwan, Jepang dan India. Promosinya bisa saja jemput bola dengan langsung promosi ke negara-negara itu. Selain itu juga bekerjasama dengan biro travel yang adan di Singapura.
Pembukaan penerbangan langsung dari Tanjungpinang atau Batam dapat menjadi solusi yang sangat efektif dalam meningkatkan angka kunjungan dari negara-negara tersebut.
Ke depan dengan promosi yang gencar, pembukaan destinasi wisata baru dan dibukanya penerbangan langsung dari Tanjungpinang ke sejumlah negara, wisata Bintan bakal melejit. Bintan tak lagi ban serap Batam yang hanya ramai pada hari Sabtu dan Minggu. Sementara hari-hari lainnya tingkat hunian hotel dan resort turun drastis. Disinilah perlu kelincahan pemerintah daerah dalam berupaya memasarkan daerahnya. Perlu sinergitas dengan perangkat wisata yang ada, baik travel agent, pramuwisata termasuk masyarakat lokal. **