Syair Siak Sri Inderapura dan Rangguk Kumun Tampil

0
465
Kepala BPNB Kepri, Toto Sucipto (paling kiri) foto bersama dengan Kepala BPNB se-Indonesia dalam acara apresiasi penyerahan sertifikat WBTB Indonesia 2018 di Gedung Kesenian Jakarta, Rabu (10/10) kemarin.

*Piagam Sertifikat WBTB 2018 Diserahkan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy menyerahkan piagam sertifikat warisan budaya tak benda (WBTB) 2018 kepada perwakilan gubernur se-Indonesia di Gedung Kesenian Jakarta, Rabu (10/10) kemarin. Diwilayah kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri, diserahkan sertifikat WBTB kepada empat provinsi dengan total 33 karya budaya.

Dari Provinsi Riau ditetapkan 14 karya budaya, Kepri 6 karya budaya, Jambi 9 karya budaya, sementara Babel 4 karya budaya. Dari Riau, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim langsung menerima penghargaan itu. Sementara, dari Jambi, Plt Gubernur Jambi, Fachrori Umar.

Kepala BPNB Kepri, Toto Sucipto hadir dalam malam apresiasi WBTB 2018 ini. Ia didampingi Koordinator WBTB BPNB Kepri, Hendri Purnomo. “Kita mengapresiasi dari tahun ke tahun ada peningkatan karya budaya yang ditetapkan jadi WBTB Indonesia. Riau yang mengalami lonjakan pesat. Harapannya Babel, Kepri dan Jambi juga makin giat mencatat dan mengusulkan karya budayanya,”kata Toto, kemarin.

Dalam acara perayaan dan penyerahan sertifikat  penetapan WBTB, dua karya budaya dari wilayah kerja BPNB Kepri ditampilkan. Ada penampilan Syair Siak Sri Indrapura, Riau dan Rangguk Kumun dari Jambi. “Kita bangga dari ratusan karya budaya, dua karya budaya dari Riau dan Jambi itu ditampilkan,”ujarnya.

Berikut 14 karya budaya dari Riau yang ditetapkan jadi WBTB 2018. Yakni Silek Tigo Bulan (Rokan Hulu), Ratik Bosa / Ratik Togak (Rokan Hulu), Lukah Gilo Riau (Rokan Hulu), Ghatib Beghanyut (Siak), Syair Siak Sri Indrapura (Siak). Kemudian Tari Gendong (Siak, Meranti, Bengkalis), Kayat Kuansing / Kayat Rantau Kuantan (Kuantan Singingi), Nandung Indragiri Hulu (Indragiri Hulu), Silat Pangean (Kuantan Singingi), Belian (Pelalawan), Basiacuong (Kampar), Pantun Atui (Kampar), Badondong (Kampar), Kotik Adat Kampar (Kampar).

Dari Jambi Ada pun ke-14 karya budaya WBTB 2018 yang diterima Riau tersebut. Yakni Silek Tigo Bulan (Rokan Hulu), Ratik Bosa / Ratik Togak (Rokan Hulu), Lukah Gilo Riau (Rokan Hulu), Ghatib Beghanyut (Siak), Syair Siak Sri Indrapura (Siak).

Kemudian Tari Gendong (Siak, Meranti, Bengkalis), Kayat Kuansing / Kayat Rantau Kuantan (Kuantan Singingi), Nandung Indragiri Hulu (Indragiri Hulu), Silat Pangean (Kuantan Singingi), Belian (Pelalawan), Basiacuong (Kampar), Pantun Atui (Kampar), Badondong (Kampar), Kotik Adat Kampar (Kampar).

Ada pun ke-14 karya budaya WBTB 2018 yang diterima Riau tersebut. Yakni Silek Tigo Bulan (Rokan Hulu), Ratik Bosa / Ratik Togak (Rokan Hulu), Lukah Gilo Riau (Rokan Hulu), Ghatib Beghanyut (Siak), Syair Siak Sri Indrapura (Siak).

Kemudian Tari Gendong (Siak, Meranti, Bengkalis), Kayat Kuansing / Kayat Rantau Kuantan (Kuantan Singingi), Nandung Indragiri Hulu (Indragiri Hulu), Silat Pangean (Kuantan Singingi), Belian (Pelalawan), Basiacuong (Kampar), Pantun Atui (Kampar), Badondong (Kampar), Kotik Adat Kampar (Kampar).

Empat karya budaya Babel adalah Hadrah Gendang Empat, Emping Beras, dan Sepen Buding dari Belitung Timur dan Tari Serimbang. Dari Kepri, ditetapkan enam karya budaya, yaitu Tepuk Tepung Tawar, Mandi Syafar Kepri, Ratif Saman, Silat Pengantin Kepri dan Syariful Anam Kepri.

Sementara dari Jambi ada 9 karya budaya yang berasal dari tiga daerah di Jambi yakni Kabupaten Kerinci, Merangin dan Kota Sungaipenuh. Warisan Budaya Takbenda dari Kota Sungaipenuh yakni Kenduri Sko, Tari Rangguk, Tari Iyo Iyo, Tari Ntok Awo dan Lapik Kono Dian Rawang. Kemudian dari Kabupaten Merangin yakni Perkampungan Tradisional Rumah Tuo Rantau Panjang dan Sastra Lisan Empek Ganjieh Limo Genok. Sedangkan dari Kabupaten Kerinci yakni Tari Ngagah Harimau dan Tari Tauh Lempur. **