Riau Segera Launching Penerapan Muatan Lokal Budaya Melayu

0
526

Penerapan muatan lokal budaya Melayu akan diterapkan di Riau setelah lebaran 2018 nanti. Dasar hukumnya sudah ada, yakni Perda Muatan Lokal Budaya Melayu. Mendikbud Muhadjir Effendy dijadwalkan akan melakukan launching penerapan Mulok Budaya Melayu di Riau usai lebaran nanti.

Mulok budaya Melayu ini sangat penting untuk masa depan generasi muda. Sedangkan sisi kebudayaan tentu sangat dibutuhkan diterapkan di sekolah SD-SMA, termasuk sekolah yang dibawah Kemenag seperti MTS dan MAN.Pemprov Riau juga menyiapkan Pergub tersebut sebagai payung hukum penerapan mulok budaya Melayu pendidikan dan ruang publik.
“Untuk mulok pendidikan proses belajar mengajar perlu penyelarasan dengan program Kemendikbud, seperti jam belajar dan sertifikasi guru. Sementara untuk ruang publik, pelayannya publik sudah diuji coba bandara,”kata Kadis Kebudayaan Riau, Yoserizal, baru-baru ini.

Dalam tahap, penerapan muatan lokal budaya Melayu untuk Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru sudah dimulai dengan membuat pengumuman menggunakan bahasa Melayu. Namun untuk penerapan secara full nya baru direncanakan akan dilaunching Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy usai lebaran mendatang. Direncanakan antara tanggal 25 atau 26 Juni mendatang.

Tahun 2017 lalu, Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau memberikan pembekalan kepada seluruh Kepala sekolah SD/MI se Kota Pekanbaru. Pembekalan itu tentang penerapan kurikulum muatan lokal (mulok) Budaya Melayu Riau (BMR) pada acara Penandatanganan Simbol Budaya Melayu Riau (BMR) Sebagai Muatan Lokal Wajib SD/MI se Kota Pekanbaru, di Balairung H Tenas Effendy Balai Adat Melayu Riau.

Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, YB Datuk Seri Al Azhar menegaskan, BMR itu menjadi mulok wajib bagi sekolah-sekolah di Riau, mulai dari play group (PAUD), SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA. Untuk itu, perlu disosialisasikan kepada para Kepala Sekolah, dan pemberian pembekalan kepaa guru mulok BMR.
“Sebagai realisasinya, sejumlah guru mengikuti pembekalan mulok BMR. Di Balairung Tenas Effendi. Yahya dari Yayasan Anak Rainin, dan kawan-kawannya dari Yayasan Gahara Muda Sehati memberikan materi pembekalan kepada para guru mulok BMR,”ujarnya.

Yahya menjabarkan, hal yang disampaikan meliputi 15 konten mulok BMR. Tidak sebagaimana yang sudah diterapkan selama ini, yang orientasinya lebih hanya kepada materi Huruf Araf Melayu, kini dikembangkan kepada materi yang lain. “Materi ini diberikan karena BMR tak sebatas Huruf Arab Melayu saja,”sebutnya.**