Menjadikan Silat Pengantin tak Ditelan Zaman

0
226
Pelatihan silat pengantin di Balai Adat LAM Lingga. (f.lamlingga).

Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga berupaya melakukan pelestarian nilai budaya. Sejumlah khazanah budaya yang bisa punah dihidupkan lagi.

Salahsatunya tradisi silat pengantin yang kian tergerus. Penampilan silat dalam rangka menyambut tamu,menyambut Raja sehari serta untuk hajat lainnya sering terabaikan. Bukan hanya jarang ditampilkan terkadang pakaian yang dikenakan seorang pesilat kurang mendapat perhatian. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya regenerasi untuk pengkaderan dan adanya kesan kurang perhatian terhadap pelestarian silat seni.

Kondisi ini menjadi perhatian LAM Lingga dan berinisiatif melatih anak-anak muda untuk mau belajar silat. Upaya ini merupakan salah satu program dan kegiatan LAM Kepri Kabupaten Lingga sudah direncanakan dan dibincangkan sejak lama. “Alhamdulillah kita ingin warisan adat dan tradisi silat pengantin tetap berkekalan. Kita optimis lewat pelatihan ini akan muncul pesilat-pesilat muda sebagai pewaris dan pengekal adat,”kata pengurus LAM Lingga, Datuk H. Nadar melalui Humas Lingga, Zaid, Ahad(2/12) di Balai Adat LAM Lingga.

Dijelaskan, LAM mengundang anak-anak usia SD dan SMP untuk belajar silat. Pelatihan silat pengantin akan dilaksanakan selama 12 kali pertemuan di Balai Adat LAM Kabupaten Lingga. Mereka dilatih dua orang, yakni Datuk Adam Ibrahim dan dibantu asisten pelatih, Datuk Hendra M.Nuh. **