Mandi Sampat, Prosesi Perkawinan di Siantan

0
886

Melayu identik dengan islam, konsekuensi logisnya suku melayu memandang perkawinan sebagai hal yang sakral pula, dan mesti melalui beberapa persyaratan.  Menurut adat melayu Siantan sebelum perkawinan, ada beberapa tahapan. Diantaranya, merisik, meminang, mengantar belanja, dan besanding. Ada prosesi lain yang sangat penting, yakni cecah inai dan juga mandi sampat. 

Mandi Sampat adalah bahagian dari prosesi pernikahan adat melayu Kecamatan Siantan, Kabupaten Anambas, Kepri. Acara mandi sampat dilaksanakan setelah kedua pengantin selesai bersanding. Aacara ini juga sebagai ucapan rasa syukur dan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan pernikahan dari pertama hingga selesai. Selain itu acara mandi sampat merupakan awal dari perkenalan antara ke dua pengantin karena pada saat mereka dinikahkan belum saling kenal.

Adapun urutan pelaksanaan Mandi sampat tersebut terdiri usai bersanding, kedua pengantin bersalin pakaian dengan pakaian untuk mandi sampat. Setelah itu kedua pengantin duduk diatas 2 (dua) buah alu lesung yang beralaskan tikar pandan dengan posisi kaki diluruskan ke depan. Kedua pengantin lalu diselubungkan bagian belakang badannya dengan sehelai kain panjang. Kedua pengantin siap untuk dimandikan dan siraman pertama dilakukan oleh kedua orang tuanya, siraman tersebut merupakan mandi terakhir dimasa remaja mereka.

Mandi Sampat ini hanya untuk diperuntukan bagi keluarganya saja. Kedua mempelai dipersandingkan dan setelah ditepung tawari barulah keduanya dimandikan bersama. Mula-mula keduanya disiram dengan air bedak langir, kemudian barulah dibilaskan dengan air bersih dan air tolak bala. Bersamaan itu juga diadakan permainan tarik-menarikketupat lepas sambil sembur-menyembur air dari mulut masing-masing. Setelah selesai keduanya, digantilah pakaiannya dengan pakaian yang kering. Kemudian keduanya disarungkan dengan selembar kain panjang, seterusnya diedarkan sebuah talam yang isinya kelapa bulat, benang tukal, lilin dan cermin mengitari kedua mempelai sebanyak tiga kali dan melangkah benang sebanyak tiga kali pula.

Habis mandi sampat keduanya didandan kemudian disandingkan lagi. Usai bersanding kedua mempelai bersalam-salaman atau menyembah ibu bapaknya dan sanak family yang hadir. Pada waktu acara mandi sampat biasanya suasana dimeriahkan dengan acara siram-menyiram air diantara yang hadir pada waktu perkawinan itu. **