Koordinasi Soal WBTB, DPRD Pangkalpinang Kunjungi BPNB Kepri

0
93
DPRD Pangkalpinang melihat koleksi di Perpustakaan BPNB Kepri

DPRD Kota Pangkalpinang memiliki kepedulian terhadap kebudayaan, khususnya soal warisan budaya tak benda (WBTB). Untuk mengetahui permasalahan WBTB di Bangka Belitung, khususnya Pangkalpinang, DPRD Pangkalpinang melakukan kunjungan
ke kantor BPNB Kepri, Kamis (31/5) kemarin.

Rombongan dipimpin Ketua DPRD Pangkalpinang, Achmad Subari dan hadir juga dua orang dari Komisi II DPRD Pangkalpinang. Selain itu juga ikut Sekretaris DPRD Pangkalpinang, Akhmad Elvian yang juga budayawan Babel. “Masalah WBTB jadi perhatian kami. Banyak sekali karya budaya asli Pangkalpinang yang belum tercatat dan ditetapkan jadi WBTB. Makanya kami ingin tahu apa permasalahannya, jadi tahu ke depannya mencari solusi,”kata Achmad Subari.

Diskusi soal warisan budaya tak benda di ruangan Pusdok BPNB Kepri.

DPRD Pangkalpinang sendiri, katanya juga akan membuat event dalam pelestarian budaya. Rencananya akan dibuat semacam festival permainan rakyat atau tradisional. “Beberapa waktu lalu kami pernah membuat martabak terbesar di dunia. Tak hanya masuk Museum Rekor Indonesia. Event-event seperti ini membangkitkan atau menggugat kesadaran kepedulian pada budaya,”ujarnya.

Dalam diskusi di ruangan Pusdok BPNB Kepri, DPRD Pangkalpinang dan BPNB Kepri menyepakati ke depannya akan meningkatkan koordinasi dan kerjasama untuk dukungan dalam peningkatan WBTB Kota Pangkalpinang. DPRD Pangkalpinang menjanjikan setiap program atau kegiatan DPRD Pangkalpinang terkait kebudayaan pasti mengundang BPNB Kepri. “Senang sekali bisa berkunjung ke BPNB Kepri. Ke depannya, kegiatan-kegiatan bisa disinergikan dengan Pemda Pangkalpinang. Kami tahu duduk permasalahan WBTB. Kewenangan siapa dan tata cara dari pencatatan sampai penetapan,” tegasnya.

Koordinator WBTB BPNB Kepri, Hendri Purnomo menyebutkan, dulunya dalam pengusulan WBTB besar sekali peranan BPNB Kepri. Namun, sejak dua tahun lalu, kewenangannya diserahkan ke pemerintah provinsi oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya.
“Ada penurunan pengusulan dan penetapan karya budaya dari Kota Pangkalpinang. Secara umum dari Babel juga terjadi penurunan. Tahun 2017 hanya dua karya budaya yang ditetapkan. Masalah ini hendaknya jadi perhatian bersama,”kata Hendri.

Dalam kunjungannya ke Tanjungpinang, rombongan juga mengunjung obyek wisata Kawasan Lagoi Bintan. Tak lupa juga mengunjungi pulau bersejarah, Pulau Penyengat.Rombongan juga sempat salat di Masjid Raya Dompak. **