Dermaga Zapin, Bandar Gurindam, Festival Indonesiana di Tanjungpinang

0
285
Foto bersama festival Indonesiana bertajuk Dermaga Zapin, Bandar Gurindam di Gedung Gonggong, Tanjungpinang, Jumat (10/5) kemarin.

Event akbar festival kesenian akan dihelat bulan Oktober 2019 di Tanjungpinang bertajuk Dermaga Zapin, Bandar Gurindam. Kegiatan ini digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang dan didukung program Indonesiana dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud RI.

Kadisbudpar Tanjungpinang, Surjadi mengaku suprise karena dirinya baru seminggu lebih dilantik langsung menyiapkan kegiatan ini yang didukung program Indonesiana dari Kemdikbud. “Makanya dalam kepanitian lokal, kami mengandeng teman-teman dari komunitas sesuai arah dari pusat. Kami gandeng kawan dari Dewan Kesenian Kota Tanjungpinang dan juga Dewan Kesenian Kepri. Dinas memfasilitasi, kawan-kawan nantinya yang menyiapkan kegiatan ini,”kata Surjadi saat rapat di Gedung Gonggong, Tanjungpinang, Jumat (10/5) kemarin.

Kadisbudpar Kota Tanjungpinang, Surjadi memimpin rapat.

Heru Untung Leksono selaku direktur festival menjelaskan, alasan pemilihan dua karya budaya, yakni zapin dan gurindam untuk diangkat dalam event ini. Heru juga memaparkan alasan pemberian nama Dermaga Zapin, Bandar Gurindam, semuanya ada filosofinya. “Gurindam sudah jadi ikon Tanjungpinang. Penyengat juga punya zapin. Kita ingin mengaungkan zapin dan gurindam lebih lagi. Tak
tingkat lokal, tapi sampai mancanegara,”kata Heru.

Ia memaparkan jadwal kegiatan dalam festival yang bertajuk Dermaga Zapin, Bandar Gurindam ini. Workshop tari zapin digelar di Aula SMKN Tanjungpinang, 1-3 Oktober 2019. Lomba tari zapin 17-18 Oktober 2019 yang pesertanya murid SLTP sederajat bertempat di lapangan Pamedan. Kegiatan festival zapin digelar 17-18 Oktober di Halaman Gedung Daerah Tanjungpinang dengan peserta dari kabupaten/kota di Kepri, serta dari negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei. “Kegiatan yang paling ditunggu-tunggu adalah tarian massal zapin di Halaman Gedung
Daerah Tanjungpinang melibatkan 1.000 penari. Acaranya saat perayaan hari jadi kota otonom Tanjungpinang tanggal 17 Oktober. Dalam acara ini sekaligus pembukaan festival Indonesiana di Tanjungpinang,”ujarnya.

Rapat kegiatan dihadiri tim ahli Indonesiana dari Kemdikbud, perwakilan dari Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya
Kepri, Toto Sucipto, Kepala Kantor Bahasa Kepri, Zuryetti dan panitia daerah. Tim ahli Indonesiana dari Kemdikbud diakhir rapat memberikan pendampingan
dalam menyiapkan kegiatan, baik dari sisi kuratorial, publikasi termasuk dalam menyiapkan database tentang zapin dan gurindam. Pihak Indonesiana meminta
panitia daerah menyiapkan proposal kegiatan secepatnya karena anggaran kegiatan muaranya dua dari Pemko Tanjungpinang dan juga anggaran Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Kemdikbud. **