Hasil mengembirakan dicatat Provinsi Kepri dalam penetapan warisan budaya tak benda (WBTB) 2018. Sebanyak enam karya budaya ditetapkan jadi WBTB. Tiga karya budaya ditangguhkan karena data dukung kurang lengkap.
Enam karya budaya itu adalah Bubur Lambok Lingga, Tepuk Tepung Tawar, Mandi Syafar Kepri, Ratif Saman, Silat Pengantin Kepri dan Syariful Anam Kepri. “Untuk Provinsi Kepri, enam karya budaya yang ditetapkan tahun ini. Jauh meningkat ketimbang tahun 2017 lalu. Tahun lalu hanya dua karya budaya,”kata Koordinator WBTB Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri, Hendri Purnomo, Senin (6/8) kemarin.
Kepala BPNB Kepri, Toto Sucipto juga mengapresiasi empat provinsi diwilayah kerja BPNB Kepri, yakni Kepri, Jambi, Babel dan Riau sangat pro aktif dalam pencatatan WBTB ini. “Dari empat provinsi, semuanya meningkat jumlah karya budaya yang ditetapkan,”kata Toto.
Tahun 2017 lalu, hanya dua karya budaya yang ditetapkan jadi WBTB Indonesia, yakni Tari Inai dan Ritual Bejenjang. Keduanya dari Kabupaten Lingga. Total sudah ada 14 karya budaya yang ditetapkan jadi WBTB Indonesia. Yakni, Makyong, Gurindam 12, Gazal, Mendu, Pantun Melayu, Gubang, Gendang Siantan, Teater Bangsawan, Joget Dangkong, Tudung Manto, Gasing Kepri, Langlang Buana, Bejenjang, dan Tari Inai.
