BPNB Kepri Gelar Belajar Bersama Maestro Dikir Barat

0
364
Pertunjukkan Dikir Barat. (f.mediacentrebatam)

Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepri akan menggelar kegiatan Belajar Bersama Maestro (BBM) Dikir Barat, 23-25 Oktober 2018 di Hotel Da Vienna Boutique, Batam. Kegiatan ini targetkan melestarikan Dikir Barat dan nantinya Dikir Barat diharapkan bisa ditetapkan jadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.

Ketua panitia pelaksana kegiatan, Hendri Purnomo mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk merevitalisasi sastra lisan seni pertunjukkan “Dikir Barat” di Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan BBM tersebut merupakan upaya strategis dalam rangka penguatan jati diri dan pembangunan karakter bangsa melalui pembelajaran seni budaya kepada generasi muda. Tema Kegiatan Belajar Bersama Maestro di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2018 adalah “Dikir Barat Untuk Penguatan Jati Diri dan Pembangunan Karakter
“Peserta BBM sebanyak 85 orang. Ada guru-guru kesenian, pelajar SMA dan SMP, dari sanggar dan juga utusan dari Dinas Pendidikan dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam. Tak hanya teori, namanya BBM ada praktek. Peserta diakhir acara mempraktekkan apa yang didapat selama kegiatan,”kata Hendri, Jumat (19/10) kemarin.

Narasumber dalam BBM ini, yakni Kepala BPNB Kepri, Toto Sucipto, Zulkifli Harto (BPNB Kepri), Muhammad Zein (Pemko Batam), Ruslan, Muhammad Mizan,Muhammad Zaimiden dan Rita Hertiyah. “Acara yang paling ditunggu adalah diakhir kegiatan. Pertunjukkan Dikir Barat oleh peserta BBM,”ujarnya.

Dikir Barat adalah satu bentuk persembahan nyanyian dan tarian. Asal usul sejarahnya hingga kini masih diperdebatkan, namun kebanyakan menyebutnya sebagai salah satu bentuk seni yang datang dari Selatan Thailand atau Utara Semananjung Malaysia. Pemain Dikir Barat terdiri dari 15 orang. Diantara pemain tersebut terdapat dua orang penting yaitu Juara dan Tukang Karut. Pada pertunjukan biasa, pemain Dikir Barat dilakukan dengan cara duduk bersila di dalam lingkaran bulat dan mengarah ke pengeras suara. Dengan cara ini suara akan menjadi lebih lantang dan dapat didengar dengan jelas. Persembahan Dikir Barat didukung dengan peralatan musik yang terdiri dari dabuka, kompang / rebana, canang dan tamborin/kerincing. Alat-alat musik dipilih oleh Juara yang digunakan untuk mengiringi tarian untuk suatu persembahan Dikir Barat. Kelengkapan lainnya dalam mendukung penampilan kesenian ini adalah tata busana. Para pemain Dikir Barat biasanya mengenakan seragam busana Melayu atau busana muslim.

Di Kepri, Dikir Barat pusatnya di Pulau Pemping, Lengkang dan sejumlah daerah di Kecamatan Belakangpadang. Mantan Gubernur Kepri, HM Sani sudah menetapkan dan mengubah nama Dikir Barat yang ada di Batam menjadi Dikir Kepri Bermadah. **