Balimau Kasai, Tradisi Orang Kampar Sambut Puasa

0
18746
Warga Kampar (Riau) di Batam menggelar tradisi balimau kasai sambut puasa 1440 H

Disejumlah daerah di Sumatra Barat menggelar tradisi balimau dalam menyambut puasa. Tradisi yang sama juga ada di Pelalawan Riau.
Tradisi balimau juga dilestarikan Orang Kampar, Riau dengan nama balimau kasai.

Balimau kasai adalah sebuah upacara tradisional yang istimewa bagi masyarakat Kampar di provinsi Riau untuk menyambut bulan suci ramadhan. Acara ini biasanya
dilaksanakan sekali dalam setahun yaitu sehari menjelang masuknya bulan puasa, upacara tradisional ini selain sebagai ungkapan rasa syukur
dan kegembiraan memasuki bulan puasa juga merupakan simbol penyucian diri.

Balimau sendiri bermakna mandi dengan menggunakan air yang di campur jeruk yang oleh masyarakat Kampar sendiri disebut limau. Jeruk yang
biasa digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas. Sedangkan kasai adalah wangiwangian yang biasanya dipakai kewajah dan tangan atau semacam
lulur. Bagi masyarakat Kampar pengharum badan( kasai )ini dipercayai dapat mengusir segala macam rasa dengki yang ada dalam
kepala, sebelum memasuki bulan puasa.

Tak hanya warga Kampar di kampung halaman, Orang Kampar yang ada di perantauan juga melestarikan tradisi ini. Sebagai contoh Orang Ocu, sapaan khas Orang Kampar
juga menggelar balimau kasai di Batam. Warga Kampar yang tinggal di Kota Batam, Kepulauan Riau menyelenggarakan tradisi Balaimau Kasai menyambut Ramadhan 1440 Hijriyah tanggal 5 Mei 2019 di Pantai Marina, Batam.

Mashur Ocu, Ketua Panitia Penyelenggara Balimau Kasai Keluarga Besar Kabupaten Kampar (KBKK) Kota Batam, memperkirakan kegiatan itu diikuti setidaknya 2.000 dari 14 ribu warga Kampar, Riau yang berdomisili di Batam. Panitia menyiapkan ratusan kantong berisi ramuan mandi untuk dipakai warga mandi. Anggota panitia, Pardi Saidi, mengatakan selain menyucikan diri, pada tradisi Balimau Kasai tahun ini juga akan diadakan pemotongan kerbau dan pemberian santunan kepada anak yatim serta keluarga tidak mampu. **