Gawai Dayak Nosu Minu Podi di Kabupaten Sanggau Tahun 2019

0
1445

Nosu Minu Podi yang sudah dilaksanakan lima belas kali ini merupakan salah satu tradisi adat Suku Dayak yang masih berlangsung di Kabupaten Sanggau sampai saat ini. Nosu Minu Podi ini bertujuan sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan atas hasil panen atau ladang yang telah didapat. Gawai ini menjadi event budaya Kabupaten Sanggau yang selalu dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 7 Juli.

Di tahun ini, kegiatan yang dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau bekerjasama dengan Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau ini mengusung tema “Dengan Gawai Nosu Minu Podi Kita Lestarikan Kekayaan Budaya Daerah Dalam Keberagaman Untuk Sanggau Berbudaya dan Beriman” dengan Subtema “Dayak Bermartabat Indonesia Didadaku” ini berlangsung di halaman Rumah Betang Dori’k M’Pulor Desa Sungai Mawang Kecamatan Kapuas kabupaten Sanggau, pada 7-9 Juli 2019.

Tarian pembukaan dari Sanggar Simpang Tajau

Acara adat penyambutan kepada Bupati Kabupaten Sanggau beserta tamu lainnya mengawali rangkaian acara pada pembukaan Gawai Dayak Nosu Minu Podi ke XV kali ini. Defile dan atraksi dari 15 Kecamatan DAD se- Kabupaten Sanggau merupakan acara selanjutnya.  Setelah itu, tamu undangan dan masyarakat yang hadir dihibur dengan tarian pembukaan da

Atraksi dari peserta defile Gawai Dayak Nosu Minu Podi

Gawai Dayak Nosu Minu Podi yang dibuka secara resmi oleh Bupati Kabupaten Sanggau, Paoulus Hadi, S.IP, M.Si, dengan pemukulan gong dan disertai dengan pelepasan balon oleh tim sumpit ini dihadiri tamu undangan lainnya, diantaranya Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Prov. Kalbar, Wakil Bupati Kab, Sanggau, Forkopimda Kab. Sanggau, UPT Kemdikbud, serta tamu undangan lainnya. Dalam sambutannya, Bupati Sanggau mengatakan sangat senang karena pelaksanaan Gawai Dayak ini setiap tahunnya semakin berkembang dan selalu ada inovasi-inovasi dan kreativitas didalam pelaksanaan Gawai Dayak ini. Dan ia mengajak kepada masyarakat untuk menjaga hak-hak atas tanah. Menurutnya dengan Gawai ini ada juga karena masyarakat setempat mampu mengolah tanah sehingga mempunyai hasil bumi dan ini harus dijaga, imbuhnya.  Di akhir acara, pasukan merah melakukan atraksi dan mengajak para undangan untuk menari bersama.

Selain mengadakan ritual adat yang telah dilaksanakan pada hari sebelumnya, kegiatan lain yang ditampilkan pada Gawai Dayak Nosu Minu Podi ini diantaranya pameran, lomba seni budaya dan permainan rakyat, pementasan dan pertunjukan seni, dan sebagainya.