Salah satu permainan tradisional Kalimantan Barat yaitu pangkak gasing, diperlombakan pada Festival Budaya Dayak (FBD) ke- 1, berlangsung pada tanggal 9-11 Juli 2019, bertempat di Rumah Adat Dayak Ramin Bantang Kabupaten Bengkayang.
Pangkak gasing merupakan permainan tradisional terdiri dari dua jenis yaitu gasing berembang dan gasing jantung. Gasing berembang biasa dimainkan oleh suku Melayu sedangkan gasing jantung pada umumnya dimainkan suku Dayak. Pada Festival Budaya Dayak kali ini gasing yang diperlombakan yaitu gasing jantung. Gasing yang memiliki bentuk lonjong seperti jantung pisang ini diperlombakan pada Selasa, 9 Juli 2019 lalu, dibagi menjadi 2 kategori yaitu perseorangan diikuti 7 kabupaten/kota dan beregu sebanyak 4 DAD kabupaten/kota.
Menurut Setiono Wibowo, salah seorang juri yang juga staf BPNB Kalimantan Barat ini, gasing yang diperlombakan dibawa langsung oleh masing-masing peserta. Ukuran gasing telah ditentukan oleh panitia dengan ketentuan untuk tinggi 6-10cm, berat 400-650gr dan keliling lingkaran 31,5cm. Masing-masing peserta diberi kesempatan 3 kali untuk masang dan 3 kali untuk mangkak, artinya pihak lawan memasang gasing selama 3 kali dan pihak lawan satunya memangkak gasing yang berada dalam lingkaran selama 3 kali. Kemudian si pemangkak bergantian memasang/memutar gasing selama 3 kali, dan sebaliknya si pemasang bergantian memangkak gasing yang berada di lingkaran selama 3 kali.
Dalam perlombaan ini, sebagai juara kategori perseorangan dimenangkan dari Kabupaten Kapuas Hulu, sedangkan kategori beregu dimenangkan DAD Kabupaten Bengkayang. Sebagai informasi, tidak gasing saja yang diperlombakan dalam Festival Budaya Dayak ke-1 ini, masih banyak kegiatan lain diantaranya memahat/membuat patung, lomba menyumpit, lomba lukis perisan dan kanvas, pameran, karnaval, dan lainnya.
Kontributor : Setiono Wibowo (Teknisi sarana dan prasarana pada BPNB Kalbar, Juri perlombaan pangkak gasing)
