Bertempat di Hotel Golden Tulip Jl. Teuku Umar Pontianak, Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat menggelar Seminar Hasil Penelitian, dengan mengangkat tema “Kalimantan Dalam Kajian Sejarah dan Budaya Maritim”. Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari, dari tanggal 8 – 10 Desember 2020 ini akan mengkaji 4 (empat) hasil penelitian bidang budaya dan 3 (tiga) hasil perekaman.
Berbeda dari seminar hasil penelitian tahap 1 yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu, dalam seminar kali ini dilaksanakan pemutaran 3 (tiga) hasil perekaman . Narasumber yang pakar di bidangnya yaitu Dr. Dedi Supriadi Adhuri dari Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sebagai narasumber dari perekaman adalah Dr. H. Abdul Latief Bustami, M.Si (Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang dan Tim Ahli WBTB Kemdikbud), dan Gunawan Budi Susilo (Produser Dokumentary Special Program dan Digital Content TV One).
Pada hari pertama di presentasikan 2 (dua) tim peneliti dengan judul Kayu Resak (Vatica spp) dalam Tradisi Pembuatan Perahu Tradisional Pulau Maya Karimata, Kabupaten Kayong Utara dan Sistem Pengetahuan dan Adaptasi Nelayan Tradisional di Desa Karimunting terhadap Sumber Daya. Selanjutnya pada hari kedua ditampilkan 3 (tiga) Film Dokumenter dengan judul Zepin Pintal di Kabupaten Kayong Utara, Kain Batik Pelangi, Keraton Matan Tanjungpura, dan Kancat Lasan : Berubah untuk Bertahan di Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Pada hari terakhir ditampilkan hasil kajian dengan judul Kajian Permainan Tradisional Wilayah Pesisir di Kabupaten Kubu Raya dan Budaya Sungai pada Masyarakat Kota Sintang di Sintang Kalimantan Barat.
Seminar tahap 2 ini dibuka oleh Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat, Dra. Hendraswati. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan terima kasih atas masukan-masukan yang telah diberikan oleh narasumber dan atas kehadiran peserta dalam kegiatan ini. Diharapkan dengan masukan-masukan tersebut dapat memberikan tambahan ilmu yang terbaik untuk peneliti khususnya, serta akan menghasilkan tulisan atau hasil penelitian yang maksimal, tuturnya.