Jumat, 6 Januari 2017 BPNB Jawa Barat mendapat kunjungan kehormatan Bapak Daryanto (Inspektur Jenderal Kemdikbud) dan Bapak Slamet Soedarsono (Inspektur Utama BAPPENAS). Topik kunjungan kedua tamu kehormatan tersebut adalah silaturahmi dan memperkenalkan kepada Inspektur Utama BAPPENAS bahwa Kemdikbud memiliki Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB). Sebuah lembaga di bawah naungan Kemdikbud yang berperan dalam pelestarian nilai budaya.
Dibuka secara singkat oleh Kepala BPNB Jawa Barat, acara silaturahmi ini dilanjutkan dengan paparan oleh inspektur jenderal Kemdikbud. Sambutan dan paparan dari Inspektur Jenderal Kemdikbud ini diwarnai dengan gaya humoris dan jauh dari kesan serius. Sebuah gaya orasi yang bertolak belakang dari asumsi semula yang menganggap seorang Inspektur Jenderal kerap memaparkan aturan-aturan baru dengan gaya kaku dan membuat ciut nyali PNS di lingkungan BPNB Jabar akibat adanya peraturan dan kebijakan yang disampaikan tersebut.
Ada 6 hal yang disampaikan oleh Irjen Kemdikbud terkait dengan peningkatan kinerja instansi:
- Seluruh pegawai diharuskan berkontribusi untuk meningkatkan kinerja instansi
- Bersikap terbuka untuk bekerja bersama-sama serta siap berbagi ide dan pemikiran positif
- Sebarkan optimisme untuk membangun dan meningkatkan kualitas instansi
- Pemimpin harus membangun kekuatan dengan memperkuat orang lain. Jangan menghilangkan peran dalam instansi pada sosok yang dianggap lemah.
- Utamakan eksistensi organisasi.
- Lebih banyak bertanya tentang apa yang bisa saya lakukan, daripada bertanya tentang apa yang saya dapatkan. Selain itu, jangan bertanya tentang sesuatu yang sudah dianggap jelas karena dapat menghambat proses kinerja instansi.
Karena dibawakan dengan santai dan diselingi joke-joke ringan, enam hal yang menjadi inti paparan inspektur jenderal Kemdikbud tersebut mudah dicerna dan menjadi sebuah pencerahan bagi seluruh pegawai BPNB Jabar untuk meningkatkan kinerjanya.
Sambutan dan paparan kedua yang dibawakan oleh Inspektur Utama BAPPENAS mengarah pada fungsi instansi BPNB Jawa Barat sebagai lembaga pemerintah yang mensosialisasikan nilai budaya luhur kepada masyarakat. Disarankan, kata inspektur utama BAPPENAS, khusus untuk kearifan lokal mengenai pelestarian alam agar digali dan disebarkan kepada masyarakat. Ia memberi contoh beberapa bencana nasional yang merengut banyak korban, seperti tsunami Aceh, gempa Yogyakarta, dan beberapa bencana alam lainnya. Diharapkan, kata beliau, dengan adanya pengetahuan tentang kearifan lokal, korban (jiwa dan harta benda) akibat bencana alam dapat diminimalkan. Sosialisasi mengenai kearifan lokal juga tidak hanya disampaikan kepada masyarakat umum. Disarankan agar pengetahuan tersebut juga disampaikan hingga ke level gubernur. Dengan demikian, diharapkan kebijakan dan peraturan gubernur yang dituangkan salah satunya mengacu pada kearifan lokal.