Denpasar – Dengan mengangkat tema “Penguatan Kebudayaan Menuju Peningkatan Kesejahteraan dan Kebahagiaan”, Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menyelenggarakan Sarasehan di Gedung Natya Mandala-ISI Denpasar pada sabtu (4/7) kemarin. Acara tersebut merupakan salah satu dari enam kegiatan pokok Pesta Kesenian Bali (PKB) Ke XXXVII Tahun 2015. ”. Serasehan ini di buka oleh Mangku Pastika selaku Gubernur Provinsi Bali serta diikuti oleh sekitar 300 orang peserta. Diantaranya adalah para seniman, budayawan, akademisi, birokrat, para guru, tokoh masyarakat, Listibiya, komunitas kreatif , mahasiswa dan pers.
Dalam sambutannya, Gubernur Bali menekankan nilai-nilai kebudayaan maupun kesenian bersifat relatif dan subjektif. Indikator kebahagiaan tidak cukup untuk memberikan rasa puas dalam kehidupan dan penghidupan seperti dirumuskan dalam indeks kebahagian. Indikator hanya sebagai alat pengukur (measurement) untuk mengukur tingkat keberhasilan. Tingkat keberhasilan pembangunan kebudayaan Bali saat ini sudah cukup merata di Kabupaten maupun Kota. Di jaman modernisasi ini masyarakat dan khususnya melalui serasehan PKB difungsikan untuk membahas, mengkoreksi nilai-nilai budaya ekspresif untuk diposisikan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan jaman sehingga mampu membimbing masyarakat menuju kesejahtraan dan kebahagiaan.
Seusai dibuka oleh Gubernur, acara ini kemudian dilanjutkan dengan keynote speaker dan diskusi interaktif pemakalah dan peserta sarasehan. Ir. I Wayan Koster (Anggota Komisi X DPR RI) didaulat menjadi keynote speaker menggantikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan yang berhalangan hadir. Untuk diskusi interaktif sendiri dibagi kedalam dua panel. Panel pertama menampilkan pemakalah Prof. Dr. I Wayan Dibia, MA., Drs. I Wayan Geria, dan Prof I Nyoman Suarka dengan moderator Dr. Dra. Ida Ayu Tary Puspa, S.Ag,. M.Par. Sedangkan panel kedua terdri dari pemakalah Prof. Dr. Ni Luh Sutjiathi Beratha, MA, Ibu Ni Wayan Kusumawathi, SH., M.Si , dan Cok Sawitri dengan moderator Prof. Dr. I Nyoman Dharma Putra, M.Lit.
Adanya kegiatan diskusi interaktif dalam sarasehan PKB 2015 ini menghasilkan rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan PKB yang akan datang. Salah satunya adalah untuk melakukan transformasi tema PKB ke depan diperlukan langkah-langkah musyawarah pra PKB (20016-2020) yang bertujuan untuk menyamakan persepsi dan gerak langkah menyusun perencanaan tema PKB berbasis sastra, filsafat dan agama sebagai kearifan lokal Bali. Sosialisasi tentang tema yang akan dusung sebainya dilakukan secara luas sehingga lebih dikenali dan dipahami maknanya. (WN)