BPNB Bali – Kamis (7/1/2016) kemarin Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB, NTT baru saja menyelenggarakan rapat bersama pimpinan dan seluruh pegawai. Adapun yang menjadi fokus pembahasan rapat tersebut adalah pembagian tugas untuk tahun anggaran 2016. Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, pembagian tugas untuk tahun 2016 ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jabatan Fugsional Tertentu (JFT) dalam hal ini adalah peneliti hanya memegang kegiatan penelitian dan inventarisasi karya budaya saja. Sedangkan Jabatan Fungsional Umum (JFU) memegang kegiatan non penelitian.
Kegiatan penelitian dan inventarisasi karya budaya terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama yaitu: Kajian Seni-Seni Yang Hampir Punah di Provinsi Bali (Penelitian), Permainan Tradisonal di Provinsi Bali (penelitian), Kajian Naskah Kuno di Provinsi NTB (Penelitian), Laut Sawu Sebagai Jalur Perdagangan Laut yang Strategis di Nusa Tenggara (Penelitian) dan Kareku Kendadi Provinsi NTB (Inventarisasi). Sedangkan tahap kedua yaitu: Sejarah Masuknya Islam dan Perkembangan Pemukiman Islam di Desa Kecicang, Kab. Karangasem Provinsi Bali (Penelitian), Kearifan Lokal Masyarakat Nelayan di Provinsi NTT (Penelitian), Peranan Pemimpin Adat Dalam Memahami Struktur Masyarakat Bima (Penelitian), Mekare di Provinsi Bali (Inventarisasi), Be Tutu di Provinsi Bali (Penelitian) dan Tari Likurai di Provinsi NTT (Inventarisasi).
Untuk kegiatan non penelitian yang akan dilaksanakan pada tahun 2016, diantaranya: Rapat Evaluasi Perencanaan, Sarasehan Pesta Kesenian Bali, Festival Komunitas Budaya, Belajar Besama Maestro, Jejak Tradisi Daerah Bali, Dialog Budaya NTT, Peragaan Tradisi Lisan NTT, Rapat Teknis Pelestarian Nilai Budaya Bali NTB dan NTT, Dialog Kesejarahan, BPNB Menyapa Masyarakat, Lawatan Sejarah Regional Bali, Peningkatan SDM Kebudayaan, Saka Widya Budaya Bhakti Pramuka.
Selain membahas mengenai pembagian tugas untuk tahun 2016, ada beberapa pengumuman yang disampaikan oleh Kepala Balai yaitu soal kenaikan Tunjangan Kinerja yang terhitung mulai 2015 sebesar 70%. Kenaikan tunjangan kinerja tersebut harus diimbangi dengan peningkatan kedisiplinan dan inetgritas pegawai. Semoga ke depan kenaikan tunjangan kinerja tersebut dapat memacu semangat bekerja para pegawai di lingkungan Kemendikbud pada umumnya dan pegawai BPNB Bali pada khususnya. (WN)
