Persemaian Nilai Budaya Melalui Film

0
993

BPNB Bali, Senin (7/11/2016) – Dalam rangka memperingati ulang tahun ke-20, Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali baru saja menyelenggarakan kegiatan Persemaian Nilai Budaya. Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk menonton film bersama dengan para siswa-siswi yang berasal dari SMA Negeri 1 Mengwi, SMK Wira Harapan Dalung, SMK Triatmajaya Dalung serta SMA Negeri 1 Kuta Utara. Siswa-siswi tersebut didampingi oleh guru dari masing-masing sekolah.
Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Aula Balai Pelestarian Nilai Budaya Balai ini, diawali dengan sambutan dari Kepala Balai yaitu I Made Dharma Suteja, S.S, M.Si. Film yang mengadung banyak nilai seperti nilai budaya, patriotisme, sosial dan religi merupakan salah satu media yang digunakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan pada masyarakat khususnya para pelajar. “Sebagai sebuah media, menonton film bersama diharapkan dapat memberikan nilai edukasi positif kepada masyarakat” terangnya.
Adapun film yang diputar berjudul “Cinta Dari Wamena”. Film bergenre drama ini rilis pada tahun 2013 dan disutradarai oleh Lasja F. Susatyo. Film ini bercerita tentang persahabatan dan cinta, dengan latar belakang kehidupan remaja dan alam Papua yang indah. Dibintangi oleh Maximus Itlay, Benyamin Lagowan, Madonna Marrey, Susan Bachtiar serta aktor ternama Nicholas Saputra.

dsc01280
Menonton bersama film “Cinta Dari Wamena”

Litius (Maximus Itlay), Tembi (Benyamin Lagowan) dan Martha (Madonna Marrey) adalah tiga sahabat yang tinggal di kota kecil di Papua. Mereka memiliki impian untuk bisa terus sekolah. Impian ini membawa mereka ke Wamena, dimana mereka bisa bersekolah gratis. Tapi disana, persahabatan dan impian mereka diuji dengan gaya hidup permisif dan wabah AIDS yang melanda remaja Papua. Perjalanan hidup mereka pun membawa mereka ke arah dan tempat yang berbeda. Mulai dari Papua hingga Jakarta. Litius yang pergi ke Jakarta bertemu dengan seorang musisi (Nicholas Saputra), selain itu Litius juga ingin mencari lagi persahabatan yang hilang.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap film “Cinta Dari Wamena”, usai menonton bersama para peserta menulis kesannya dalam sebuah kain kasa yang telah disediakan oleh panitia. Berbagai ekspresi kesan dituangkan dalam kasa tersebut. Namun sebagian mengaku sangat senang dan terinspirasi usai menonton film “Cinta Dari Wamena” itu. (WN)