Kupang – Masih satu rangkaian dengan acara bedah buku “Diaspora Melanesia Di Nusantara” dalam kegiatan Festival Melanesia, Kamis (29/10) kemarin Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali turut pula menyelenggarakan kegiatan “Pementasan Tradisi Lisan Nusa Tenggara Timur”. Berlokasi di Hotel Pelangi, acara dihadiri sekitar 75 orang yang terdiri dari para mahasiswa, tokoh masyarakat serta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Diawali dengan pembukaan oleh Sekretaris Ditjen Kebudayaan yaitu Nono Adya Supriyanto, kegiatan berlangsung dari pukul 08.00 hingga pukul 13.00 WITA. Adapun tradisi lisan yang dipentaskan dalam kegiatan ini mengenai “Natoni“.
Natoni adalah salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional yang dimiliki oleh Suku Timor yang tersebar di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan sebagian Kabupaten Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Pada hakekatnya, natoni dipahami sebagai ungkapan pesan yang dinyatakan dalambentuk syair-syair kiasan adat yang dituturkan secara lisan oleh seorang penutur (atonis) yang kemudian ditemani oleh sekelompok orang sebagai pendamping atau pengikut (na he’en) yang ditujukan baik kepada sesama manusia maupun kepada para arwah orang mati atau dewa. Natoni biasanya dituturkan dalam rangka upacara adat (upacara adat perkawinan dan kematian) dan juga acara-acara seremonial lainnya (misalnya saat penyambutan dan pelepasan tamu).
Secara garis besar kegiatan ini memiliki tujuan akhir untuk melestarikan budaya dengan mementaskan tradisi lisan yang ada dan berkembang di lingkungan sosial masyarakat Nusa Tenggara Timur. (WN)