Upaya mencintai sejarah dan nilai tradisi warisan leluhur sekaligus diaplikasikan, menjadi komitment Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bali NTB NTT (BPSNT) dengan menggelar kegiatan bertajuk Jejak Tradisi Daerah dengan menggaet peserta para pelajar setingkat SLTA untuk menanamkan cinta tradisi budaya kepada generasi muda pemilik masa depan bangsa yang dalam hal ini digelar di Bima Nusa Tenggara Timur.
Kepala BPSNT, Drs. Made Purna, MSi dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini, jelas arahnya untuk mengajak generasi muda mengenali, memahami, khususnya bagi generasi muda sebagai penerus bangsa terhadap seni tradisi dan budaya warisan leluhur.Peserta kegiatan dari kalangan pelajar setingkat SMA se Kabupaten Sumba Barat Daya, dengan jumlah peserta 36 dengan 4 orang guru pembimbing.
Materi kegiatan ialah para peserta akan diajak ke obyek -obyek yang memiliki tradisi unik di Desa Ratenggaro,Kecamatan Kodi Bangedo Kabupaten Sumba Barat Daya untuk kemudian dbuat karya tulis, untuk selanjutnya dipresentasikan. “ Sehingga upaya ini dapat menumbuhkan kepedulian, apresiasi, dan bisa membentuk karakter bangsa,” selanya.
Kegiatan ini merupakan kegiatan berjenjang. Untuk peserta terbaik, akan dilanjutkan mengikuti kegiatan jejak tradisi tingkat nasional (Jetrnas). “ Melalui kegiatan ini para peserta diharapkan memiliki peningkatan apresiasi terhadap tradisi dan karya budaya masyarakat kampung adat Ratengaro, Sumba Barat Daya,” tambah Purna.
Oleh Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Jacob Malo Bulu, dalam sambutannya yang pada intinya, mengharapkan bahwa kalangan muda sebagai pewaris masa depan, melalui kegiatan ini akan lebih mengerti , memahami kemudian bisa ikut menjaga warisan leluhur ini sebagai penguat jatidiri bangsa.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan yang Maha Esa dan Tradisi Drs. Gendro Nurhadi, melalui kegiatan Jetradra ini bisa dijadikan wahana pendidikan. Dan pembentukan jatdiri “ Sangat tepat untuk kondisi aktual kebudayaan bangsa,” siratnya.
Ya, ketika generasi muda dipahami tentang cinta sejarah dan nilai luhur tradisi, yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini oleh Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional yang telah rutin menggelar kegiatan sebagai upaya pelestarian, dan pengembangan, sekaligus penanaman budaya sendiri sebagai salah satu perekat, dan jatidiri bangsa, tentu perlu untuk disambut dengan baik khususnya bagi generasi mudanya.
Denpasar (Metrobali.com)