LOKAKARYA TEMA PESTA KESENIAN BALI

0
2525

Denpasar – Rabu (8/7) Bertempat di Gedung Citta Kelangen ISI Denpasar, Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali kembali bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi menyelenggarakan lokakarya dalam rangka merumuskan tema payung Pesta Kesenian Bali untuk jangka waktu 2016-2020 mendatang.

IMG_4294
Pembacaan Seloka Oleh Sanggar Puspa Kencana Denpasar

Pembacaan Seloka oleh Sanggar Puspa Kencana Denpasar menjadi awal dimulainya lokakarya ini. Mewakili Gubernur Bali, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi memberikan sambutannya sebagai tanda resmi dibukanya acara.

IMG_4296
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Memberikan Sambutannya

Inti dari kegiatan ini adalah membahas mengenai rancangan tema payung dan tema pokok untuk kegiatan PKB mendatang. Kepala Balai Pelestarian Budaya Bali, Drs. I Made Purna, M.Si memandu jalannya diskusi interaktif antara tim perumus tema dan peserta lokakarya. Tim perumus yang memiliki lima orang anggota ini diketuai oleh Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M. Hum dari Prodi Sastra Jawa Kuna, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana.

IMG_4312
Tim Perumus Tema Sedang Memaparkan Rumusannya

Ada delapan faktor yang menjadi pertimbangan dalam perancangan dan penyusunan tema pesta kesenian Bali. Diantaranya yaitu: (1) faktor historis, adalah peristiwa-peristiwa sejarah yang diperingati pada tahun bersangkutan; (2) faktor kecenderungan, yakni arah dinamika kesenian dan budaya Bali ataupun perilaku masyarakat yang progresif dan mengglobal; (3) faktor momentum, yakni momen-momen penting dan strategis yang terjadi pada tahun bersangkutan, misalnya Pileg dan Pilpres; (4) faktor teks filosofis, yakni sumber teks yang dijadikan pemahaman dasar estetik dan filosofis; (5) faktor makna humanis, yakni sejauh mana konsep tema dapat dimaknai dan memberi dampak kemanusiaan; (6) faktor kualitas, yakni bobot tema yang baik (bisa diterima oleh semua pelaku) dan benar (sesuai aturan/pakem); (7) faktor transformatif, yakni tema harus mampu ditransformasikan ke dalam berbagai bentuk kegiatan Pesta Kesenian Bali; dan (8) faktor estetika-Inspiratif, yakni tema mampu menjadi sumber inspirasi estetik dalam penciptaan karya seni yang akan dipentaskan dalam Pesta Kesenian Bali.

Ke delapan faktor tersebut menjadi hal yang sangat penting untuk merumuskan tema PKB mendatang agar dapat sejalan dengan tujuan dari pesta kesenian bali itu sendiri yakni memelihara, membina, melestarikan, dan mengembangkan seni budaya dalam rangka fungsi-fungsi kesenian dalam proses budaya dan peradaban masyarakat. (WN)