Dalam kehidupan masyarakat Bali, terdapat istilah yang kini mulai memudar yakni Ceraken. Walau semakin jarang didengar dan didengungkan, Ceraken memiliki posisi yang sangat penting. Oleh karena posisi yang sangat penting tersebut, Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali menghadirkan tayangan menarik melalui pertunjukan daring mengenai Ceraken pada Senin (29/6) kemarin.
Adapun narasumber yang berbagi pengetahuan tentang Ceraken melalui daring tersebut yaitu I Gusti Ngurah Jaman. Seorang Praktisi, Peracik, Peramu (Herbologist) jamu/obat tradisional/obat herbal dari Usadha Taksu Bali. I Gusti Ngurah Jaman saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP Dharma Murti, Organisasi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Seperti diketahui, Ceraken sebagai sebuah bentuk pengetahuan tradisional ala Bali memiliki keterkaitan yang erat dalam salah satu budaya yang menunjukkan jiwa gotong royong dari masyarakat Bali itu sendiri. Secara harfiah Ceraken memiliki makna kotak. Sedangkan dalam konteks pengobatan tradisional, Ceraken dapat dimaknai sebagai sebuah tempat obat berbentuk kotak (bujur sangkar atau persegi panjang) yang di dalamnya dibuat kotak-kotak kecil berisi berbagai rempah-rempah seperti lada, cengkih, pala, dan sejenisnya. Rempah-rempah tersebut dapat berfungsi sebagai penghangat untuk obat luar. Tidak hanya digunakan sebagai kotak tempat obat, Ceraken juga dapat digunakan sebagai kotak bumbu dapur.
Untuk memahami lebih jauh tentang konsep, isi, fungsi, dan kebermanfaatan Ceraken dalam Pengobatan Tradisional di Bali, serta cara-cara pengolahannya (teknik meramu) sehingga dapat dimanfaatkan menjadi jamu/obat tradisional/obat herbal, Semeton Budaya dapat menyaksikan tayangannya dalam kanal youtube BPNB Bali yang dapat diakses melalui link berikut ini: https://www.youtube.com/watch?v=1A4bgmjYmLk(WN)