Tabuh Gong Gede merupakan musik klasik tradisional Bali yang sekarang hanya berada di beberapa tempat di Bali. Pada Pesta Kesenian Bali kali ini tabuh gede di pertontonkan kembali kepada para pengunjung untuk memperkenalkan warisan budaya leluhur yang sangat adi luhung. Bertempat di kalangan Ayodya pada hari jumat, 20 juni 2014, alunan tetabuhan gong gede mulai dimainkan. Tanpa disadari banyak para pengunjung yang mendekati kalangan Ayodya untuk mengetahui permainan tabuh gong gede yang sangat menghipnotis.
Tabuh gong gede bisa di kategorikan barungan agung yang keberadaannya sudah langka dan hanya ada di beberapa daerah saja. Gamelan agung ini di pakai untuk memainkan tabuh lelambatan klasik. Pemilik sanggar Wayan Qi Wirabawa mengatkan perkembangan tetabuhan ini nadanya mengalami peningkatan dan sudah di modifikasi yang sebelumnya memiliki 5 nada , sudah menjadi 7 nada dengan memakai nada selendro, pelog, dan sinaren.
Pada pementasan kali ini tabuh gong gede menampilkan lima gong dengan masing-masing berdurasi 15 menit dan secara keseluruhan pertunjukan menjadi kurang lebih satu jam. Pementasan tabuh gong gede dibawakan dengan jumlah 35 orang penabuh dari sanggar Banjar Sari, Sukawati, Gianyar. Sekaa ini membawakan beberapa tetabuhan, diantaranya Tabuh Gilak Sasak, Gos Uri, Telu Buaya Mangap, Telu Gajah Nongklang, dan di akhir acara menampilkan Tabuh Gilak Penutup Saih Pitu.
Sumber : surat kabar harian Balipost.
