Badung – Umat Hindu, khususnya umat Hindu di Bali memiliki berbagai macam ritual, upacara maupun peringatan yang tidak terhitung jumlahnya. Salah satunya adalah upacara Piodalan atau biasa disebut juga dengan Pujawali, Petoyan atau Petirtaan. Bertempat di halaman kantor, Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali baru saja menggelar upacara piodalan pada Minggu (13/10) lalu.
Piodalan sendiri merupakan rangkaian upacara Dewa Yadnya yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa pada sebuah pura atau tempat suci. Piodalan berasal dari kata wedal yang memiliki arti keluar atau lahir. Jadi, layaknya kita merayakan hari ulang tahun, saat peringatan upacara Piodalan (odalan) tersebutlah ditetapkan sebagai hari lahir sebuah Pura atau bangunan suci. Dengan kata lain, piodalan/pujawali/petoyan merupakan peringatan hari lahirnya sebuah tempat suci umat Hindu.
Piodalan di BPNB Bali sendiri dilaksanakan pada sasih purnama kapat. Sasih kapat ditandai dengan bunga-bunga bungah, bermekaran serta harum baunya. Oleh karenanya sasih kapat menjadi bulan yang mengundang pesona sehingga sasih kapat dipilih sebagai momentum menggelar upacara piodalan di lingkungan BPNB Bali. (WN)