BPNB Bali – Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2016, Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali melaksanakan upacara bendera pada Sabtu (1/10/2016). Meski pelaksanaan bukan pada hari kerja, namun para peserta tampak antusias mengikuti upacara tersebut. Para peserta upacara terdiri dari seluruh pegawai Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, baik yang berstatus PNS maupun non PNS. Upacara ini dilaksanakan di halaman depan kantor dengan dipimpin oleh Drs. I Made Sumerta (Ketua Kelompok Tradisi). Sedangkan bertindak sebagai pembina upacara yaitu I Made Dharma Suteja, S.S, M.Si selaku Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali.
Upacara yang dimulai pukul 08.00 WITA ini mengambil tema “Kerja Nyata Untuk Kemajuan Bangsa Sebagai Wujud Pengamalan Pancasila”. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional telah membawa beberapa konsekuensi logis terhadap warga negaranya. Pertama, warga negara wajib memahami secara mendalam terkait dengan latar belakang historis dan konseptual nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kedua, warga negara harus mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selain konsekuensi terhadap warga negara, pancasila juga membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus dijadikan landasan pokok dan landasan fundamental bagi penyelenggaraan bernegara sekaligus mengatur penyelenggaraan negara di segala bidang. Baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, hukum, pertahanan maupun keamanan. Oleh karena itu diperlukan upaya sungguh-sungguh agar nilai-nilai Pancasila menjadi nilai-nilai strategis sebagai pendorong terwujudnya integritas, kerja keras dan gotong royong.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui kerja nyata yang sedang digadang-gadang oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kerja nyata dapat dilakukan dengan semangat gotong royong sebagai sari pati dari Pancasila. Gotong artinya mengangkat dan royong adalah kebersamaan. Sehingga gotong royong memiliki makna nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila haruslah menjadi semangat bersama untuk dapat diejawantahkan dalam setiap aspek kehidupan. Dengan semangat gotong royong dapat menggerakkan beragam manusia yang akhirnya terpanggil untuk melakukan apa yang mereka bisa.
Melalui upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini para peserta diajak untuk melakukan upaya melestarikan, mengamalkan, mengembangkan dan mempromosikan Pancasila sebagai sumber nilai yang telah teruji dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sesi akhir dari rangkaian upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yaitu foto bersama seluruh peserta upacara. (WN)