Mataram – Setelah sebelumnya pada tahun 2015 satuan karya (saka) Pramuka Widya Budaya Bakti dibentuk di Kwartir Daerah Provinsi Bali, tahun 2016 ini pembentukan dan pelantikan pengurus saka dilakukan di Kwartir Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali selaku Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi fasilitator dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Perlu diingat kembali bahwa pembentukan Saka Widya Budaya Bakti ini didasari oleh MoU Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No 17/XI/KB/2013 dan nomor 011/PK-MoU/2013 Tanggal 22-11-2013, Tentang Pendidikan Kepramukaan pada Gugus Depan berbasis di Satuan Pendidikan dan Satuan Karya Pramuka lingkup pendidikan dan Kebudayaan. MoU tersebut ditandatangani dalam acara Musyawarah Nasional Pramuka di Kupang tanggal 5 Desember 2013. Dari penandatanganan MoU tersebut secara resmi menandakan terbentuknya Satuan Karya Widya Budaya Bakti. Sebagai salah satu Satuan Karya pramuka, Widya Budaya Bakti memiliki fungsi sebagai wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan dan bakti masyarakat para anggota gerakan pramuka khususnya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (15/9/2016) di Auditorium BP PAUDNI Regional V Mataram ini tidak hanya membentuk dan melantik pengurus Saka, tetapi sekaligus juga pelaksanaan workshop mengenai Saka Widya Budaya Bakti. Dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Barat, kegiatan diikuti oleh sekitar 75 peserta yang terdiri dari pengurus Satuan Karya Widya Budaya Bakti yang telah dilantik, perwakilan dari Kwartir Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kwartir Cabang seluruh Kabupaten di Lombok, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, BP PAUDNI Regional V Mataram dan Museum Negeri Nusa Tenggara Barat.
Terdapat tiga narasumber dalam workshop tersebut. Diantaranya: H.M. Suruji (Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Barat), H. Ahmad Hadi (Kwartir Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat) serta Drs. I Made Purna, M.Si (Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, Ketua Saka Widya Busaya Bakti Kwartir Daerah Bali). Secara khusus kegiatan workshop ini dilaksanakan dengan maksud untuk mensosialisasikan tentang Satuan Karya Widya Budaya Bakti yang baru terbentuk di Kwartir Daerah Nusa Tenggara Barat. Disamping itu, kegiatan workshop ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman akan pentingnya pelestarian kebudayaan melalui kegiatan kepramukaan yang dituangkan dalam bentuk krida-krida. Adapun krida-krida yang terdapat dalam Satuan Karya Widya Budaya Bakti, diantaranya: Krida Anak Usia Dini, Krida Pendidikan Masyarakat, Krida Pendidikan Kecakapan Hidup, Krida Bina Sejarah, Krida Bina Kesenian, Krida Bina Nilai Budaya dan Krida Bina Purbakala. Semua krida-krida tersebut saling bekerjasama dan berkolaborasi dalam pelestarian kebudayaan di bawah naungan kegiatan yang berbasis kepramukaan. (WN)