Sejarah mengajarkan kepada kita tentang perbuatan manusia pada masa lampau. Dari perbuatan-perbuatan masa lampau itu, kita dapat memetik pengetahuan, pemahaman, nilai-nilai, dan kecendrungan-kecendrungan peristiwa masa silam sebagai suatu pelajaran yang dapat dimanfaatkan pada masa kini. Di samping itu, perjalanan sejarah telah menghasilkan budaya kolektif suatu masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun dan dapat dimanfaatkan sebagai pedoman bertingkah laku.
Pulau Komodo, belakangan ini mulai dikenal oleh dunia dengan berhasil masuk sebagai New Seven Wonders. Pulau Komodo, yang jadi andalan Indonesia dalam ajang New Seven Wonders of Nature punya keunggulan di banding lokasi-lokasi lainnya, apalagi kalau bukan komodo, satwa langka yang dipercaya sebagai ‘dinosaurus terakhir’ di muka bumi. Penelusuran sejarah kiranya dapat dilakukan untuk mengenal latar belakang Pulau yang menjadi habitat binatang purba ini.
Sehubungan dengan usaha meningkatkan pemahaman sejarah di kalangan generasi muda, Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bali, NTB, NTT memprogramkan kegiatan Lawatan Sejarah dengan mengambil tema “Dengan pemahaman pulau-pulau (Pulau Komodo) kita tingkatkan rasa nasionalisme, dalam rangka pendidikan karakter dan penguatan jati diri bangsa melalui kearifan sejarah.” yang diselenggarakan di Propinsi Nusa Tenggara Timur . Kegiatan lawatan dikemas berbentuk suatu perjalanan mengunjungi Pulau Komodo. Melalui kegiatan lawatan sejarah generasi muda diharapkan lebih aspiratif terhadap unsur-unsur sejarah disekitarnya serta lebih memahami pentingnya arti sejarah bagi peningkatan kualitas hidup manusia, masyarakat, bangsa, dan negara di masa-masa mendatang. Di samping itu generasi muda di Bali, NTB, NTT khususnya diharapkan memahami nilai-nilai sejarah lokal sebagai pendukung sejarah nasional Indonesia untuk memperkokoh integrasi bangsa.