Banda Aceh-Jumat (03/5) Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh (BPNB Aceh) melaksanakan kegiatan Tradisi Makmeugang 2019. Bertempat di Kompleks Perkantoran BPNB Aceh, ini merupakan kegiatan internal yang diikuti oleh seluruh PNS dan Pegawai Non PNS (PN PNS) pada BPNB Aceh.

Makmeugang merupakan sebuah tradisi tahunan masyarakat Aceh dalam menyambut dan memuliakan tiga momentum besar di dalam Islam yaitu saat menyambut bulan suci Ramadhan, hari raya Idul Fitri, dan hari raya Idul Adha. Bagi masyarakat Aceh, tradisi ini juga dijadikan sebagai sebuah momentum berkumpul keluarga, maka tidak sedikit masyarakat Aceh di perantauan yang akan berupaya pulang ke kampung untuk sekedar merayakan tradisiĀ makmeugang. Menikmati hidangan daging meugang bersama keluarga besar pada saat sahur pertama di bulan suci Ramadhan serta pada saat berhari raya Idul Fitri dan Idul Adha, kembali menjalin silaturrahim serta merajut kebersamaan setelah sekian masa terpisah ruang dan waktu di perantauan.

Kiranya nilai inilah yang coba diangkat pada kegiatan Tradisi Makmeugang 2019 kali ini, dengan mengangkat tema Menjalin Silaturrahim Merajut Kebersamaan, merekatkan kembali simpul-simpul hati dan kebersamaan antar sesama pegawai dan pimpinan di BPNB Aceh, memanfaatkan momentum tradisi makmeugang ini untuk menjaga dan semakin memperkokoh silaturrahim dan kebersamaan yang telah ada.

Acara masak bersama, salah satu rangkaian kegiatan Tradisi Makmeugang 2019.
Kepala Subbagian Tata Usaha (Kasubbag TU) BPNB Aceh, Piet Rusdi, S.Sos., saat meracik dan memasak Kuah Beulangong pada saat acara masak bersama. Kuah Beulangong yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTB Indonesia) ini merupakan salah satu menu wajib saat merayakan tradisi makmeugang.

Kegiatan Tradisi Makmeugang 2019 ini diawali dengan gotong-royong seluruh pegawai BPNB Aceh, membersihkan seluruh lingkungan sekitar Kompleks Perkantoran BPNB Aceh. Dilanjut dengan masak bersama hingga tengah hari, kemudian istirahat sembari melaksanakan Shalat Jumat di mesjid. Selepas Shalat Jumat, kegiatan kembali dilanjutkan dengan penyampaian arahan dari Kepala BPNB Aceh, Irini Dewi Wanti, S.S., M.SP., kemudian dilanjut dengan santap bersama. Hidangan yang disajikanpun tidak sembarang, kuah beulangong menjadi menu utama. Hidangan daging berkuah khas Aceh yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTB Indonesia) pada tahun 2018, merupakan menu wajib yang akan selalu hadir pada setiap tradisi makmeugang berlangsung.

Penyerahan daging meugang secara simbolis oleh Kepala BPNB Aceh, Irini Dewi Wanti, S.S., M.SP.
Penyerahan daging meugang secara simbolis oleh Kepala BPNB Aceh, Irini Dewi Wanti, S.S., M.SP., kepada perwakilan pegawai BPNB Aceh. Pada kegiatan Tradisi Makmeugang kali ini setiap pegawai pada BPNB Aceh masing-masing mendapatkan 1 Kg daging sapi.

Selepas santap bersama kegiatan dilanjut dengan pembagian dagingĀ meugang kepada seluruh pegawai pada BPNB Aceh. Diserahkan secara simbolik oleh Kepala BPNB Aceh, setiap pegawai masing-masing mendapatkan 1 Kg daging sapi. Agar tradisi ini juga sampai ke rumah masing-masing pegawai.

Kegiatan ini akan terus digelar oleh BPNB Aceh, mengingat Tradisi Makmeugang juga telah ditetapkan sebagai WBTB Indonesia pada tahun 2016 melalui usulan/pengajuan yang dilakukan oleh BPNB Aceh kepada Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebduayaan, Kemdikbud RI. Harus ada upaya-upaya pelestarian dari setiap karya budaya dari daerah yang telah ditetapkan sebagai WBTB Indonesia, dan kegiatan Tradisi Makmeugang ini merupakan salah satu bentuk dari upaya tersebut.

Miftah Nasution