Keragaman budaya Indonesia yang tinggi dapat menjadi sumber inspiratif terhadap perkembangan Indutri Kreatif di Tanah Air. Industri kreatif indonesia harus berkembang dengan landasan ragam budaya yang dimiliki. Hal ini, dapat menjadi sumber potensial dalam kemajuan perekonomian dari banyaknya, unik, dan berfariasinya hasil kebudayaan Indonesia. Dalam kebudayaan lokal ada yang disebut dengan kearifan lokal yang menjadi nilai-nilai  bermakna,antara lain, diterjemahkan ke dalam bentuk fisik berupa produk kreatif daerah setempat. Ekonomi kreatif tidak bisa dilihat dalam konteks ekonomi saja, tetapi juga dimensi budaya. Ideide kreatif yang muncul adalah Produk budaya. Oleh sebab itu, strategi kebudayaan sangat menentukan arah ekonomi kreatif di suau daerah.

Industri kreatif di Indonesia saat ini terus mengalami perkembangan, namun sangat disayangkan memang masih jauh tertinggal dari industri kreatif dengan kearifan lokal yang ada di dunia international yang telah merambah ke industri yang bersifat keinian, seperti perfilman, video game, fashion dan masih banyak lagi. Berbeda dengan di Indonesia yang memang masih didominasi oleh produk berupa souvenir, marchendise ataupun motif kain. Sudah harusnya kebudayaan lokal menjadi inspirasi indutri kreatif yag lebih maju dan memberikan dampak yang besar terhadap masyarakat Indonesia bahkan dunia, baik untuk perekonomian nasional maupun sumber tren internasional.

Dalam Industri Perfilman misalnya, masih sering muncul permasalahn tata aturan dalam penggunaan bentuk kearifan lokal sebagai bahan industri kreatif. Hal yang wajar sebetulnya, akan tetapi seharusnya dapat lebih dipercepat penyelesaiannya. Misal karakter tokoh masa lalu yang dituangkan ke dalam film sering dianggap tidak sesuai, cara berpakaian, dan banyak lainnya. Mengacu pada industri perfilman yang ada di Jepang misalnya, hal ini tidak lagi menjadi perdebatan yang berkepanjangan ataupun faktor penghambat industri. Karena hal pokok yang perlu diingat adalah sumber inspirasi yang menjadikan orang-orang ingin tahu seperti apa sejarah ataupun bentuk budaya yang sebenarnya yang dituangkan dalam film tersebut. Ketidaksesuaian ini hal yang umum dilakukan sebagai bentuk kemasan daya tarik dari film tersebut, walau memang ada penyesuaian terhadap jenis film yang ditayangkan.

Tak hanya itu, permasalahan hak cipta juga sering membuat kemelut. Hasil kebudayaan masa lalu banyak yang dijadikan sebagai milik atas nama pribadi, padahal jauh sebelum itu merupakan milik bersama suatu kelompok ataupun etnis. Penciptaan karya yang terinspirasi dari hasil kebudayaan masa lalu seperti artefak, motif, ataupun arsitektur harusnya menjadi tujuan utama atau dalam artian adanya penciptaan bentuk yang baru dan tidak sama serta tidak menjiplak hasil kebudayaan masa lalu tersebut. Setiap orang dilarang memanfaatkan Cagar Budaya peringkat nasional, peringkat provinsi, atau peringkat  kabupaten/kota, baik seluruh maupun bagian-bagiannya, dengan cara perbanyakan, kecuali dengan izin Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan tingkatannya.(Undang-Undang Cagar Budaya nomor 11 tahun 2010 Pasal 93).

Alih-alih menciptakan karya inovatif yang terinspirasi kearifan lokal masa lalu, justru banyak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Beberapa hal tersebutlah yang menyebabkan banyak kalangan anak muda yang sedikit kesulitan dalam mengembangkan ide kreatifnya. Sejatinya adalah inspirasi yang berlandaskan pada kearifan lokal warisan leluhur yang lalu kemudian menciptakan bentuk-bentuk baru inovatif yang benar-benar karya anak muda masa kini. Berangkat dari hal itulah baru kemudian secara tidak langsung turut melestarikan hasil kebudayaan leluhur tersebut melalui penelusuran dasar inspirasi yang diciptakan.

Keberanian dalam mengolah warisan leluhur ini harus terus ditingkatkan, agar banyak memberikan dampak yang luas, tidak hanya pada masyarakat lokal namun international, serta memberikan dampak ekonomi yang luas, sekaligus turut melestarikan warisan budaya. Pemanfaatan teknologi dan media masa kini secara kreatif juga sangat diperlukan untuk mempromosikan hasi industri kreatif tersebut.