Magelang – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusdiklat Pegawai Kemendikbud mengadakan Pelatihan Teknik Konservasi dan Analisis Laboratorium Cagar Budaya dan Pelatihan Teknisi Pemugaran Cagar Budaya pada tanggal 4 s.d. 10 April 2021, bertempat di Hotel Atria Magelang.
Kegiatan pelatihan dilakukan secara pertemuan tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Setiap peserta yang datang terlebih dahulu dilakukan tes swab antigen dan menunjukkan hasil negatif. Selama pelatihan panitia juga memfasilitasi masker dan handsanitizer, makan siang dan snack yang dipersiapkan dalam kotak-kotak makan, dan selama kegiatan berlangsung peserta diwajibkan menggunakan masker.
Kegiatan pelatihan dibuka oleh Kepala Pusdiklat, Ibu Amurwani Dwi Lestariningsih yang juga memberikan materi ASN Unggul secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Dalam penyampaiannya Kepala Pusdiklat menekankan persiapan ASN yang unggul menuju Indonesia Emas 2045, salah satunya melalui pelatihan-pelatihan teknis untuk menunjang kinerja ASN di bidangnya masing-masing. Materi diklat disampaikan oleh tim dari Balai Konservasi Borobudur, Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah, dan Pusdiklat Pegawai Kemendikbud.
Selama dua hari, kegiatan pelatihan berupa pemberian materi di dalam ruang kelas dan sisa hari lainya adalah praktik pengaplikasian di lapangan dan atau laboratorium. Materi-materi umum yang disampaikan diantaranya: Pengetahuan Cagar Budaya, Etika Profesi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, dan Dokumentasi Cagar Budaya. Untuk kelas Teknik Konservasi dan Analisis Laboratorium, materi yang disampaikan diantaranya: Pengetahuan Material dan Pelapukan Cagar Budaya, Dasar-dasar Konservasi, Lingkungan dan Pengaruhnya terhadap Material Cagar Budaya, Kerusakan dan Pelapukan Material, Pengantar Analisis Laboratorium, dan Kapita Selekta. Sedangkan untuk kelas Teknisi Pemugaran Cagar Budaya, materi yang disampaikan diantaranya: Pengantar Struktur Material Bangunan Cagar Budaya, Dasar-dasar Pemugaran Cagar Budaya, Prosedur Pemugaran Cagar Budaya, Pengukuran dan Penggambaran Cagar Budaya, Observasi Kerusakan Arsitektural dan Struktural Cagar Budaya, Metode Pemetaan Situs dan Kawasan Cagar Budaya, Pengantar Anastilosis Cagar Budaya, dan Kapita Selekta.
Magelang dipilih sebagai destinasi karena lokasinya yang dekat dengan Balai Konservasi Borobudur (tempat praktikum laboratorium), Candi Borobudur, Candi Sewu, dan Candi Mendut sebagai tempat praktik. Setiap materi diklat memiliki mata pelatihan praktiknya masing-masing. Seperti misalnya mata diklat Pengantar Anastilosis Cagar Budaya yang kemudian dilanjutkan dengan Praktik Anastilosis di Candi Sewu. Dalam kegiatannya peserta mencari, menyocokkan, dan menyusun batu sebanyak 3-4 baris untuk memahami lebih mendalam terhadap materi yang telah disampaikan.
Dengan diselenggarakannya pelatihan ini peserta dapat memahami dan mendapatkan pengetahuan untuk mendukung tugas sehari-hari.