You are currently viewing Makam Sutan Laut Api

Makam Sutan Laut Api

Sutan Laut Api memiliki nama asli Lobih. Lobih merupakan cicit dari Sutan Perempuan, Raja Kerajaan Mandailing yang merupakan sekutu Kerajaan Rambah. Ketokohan dan kepahlawanan Lobih terlihat pada sekitar tahun 1820, ketika terjadi peperangan antara Kerajaan Rambah dengan Kerajaan Rokan IV Koto. Pada masa tersebut, karena Kerajaan Mandailing merupakan sekutu dari Kerajaan Rambah, maka oleh Kerajaan Mandailing Lobih diangkat menjadi pemimpin laskar/pasukan yang akan menghadapi serangan tentara Kerajaan Rokan IV Koto. Berkat bantuan Kerajaan Rambah dan Tambusai, akhirnya perangpun dapat dimenangkan oleh Kerajaan Rambah, Tambusai dan Mandailing. Atas jasa-jasanya dalam peperangan tersebut, Kerajaan rambah memberinya gelar “Sutan Laut Api”.

Makam ini berada di sisi tenggara dari Rumah Suri Andung Djati dengan jarak sekitar 50 meter. Makam ini memiliki ukuran panjang 5 m, lebar 2,5 m makam ini sudah ditembok dan diberi keramik sehingga sudah menghilangkan keaslian dari makam ini. Makam ini pada dasarnyan sudah masuk dalam kategori makam Islam, karena orientasi nisan sudah mengarah pada orientasi U-S, namun saat sekarang lebih pada orientasi TL-BD. Makam masih menyisakan nisan dengan bahan batu granit, bertipe Nisan Aceh. Ukuran nisan yaitu nisan kepala tinggi 70 cm, lebar 7 s.d 17 cm, dan nisan kepala tinggi 72 cm, lebar 11 cm s.d 15 cm. Lokasi makam terletak di Huta Haiti III, Desa Rambah Tengah Barat, Kecamatan Rambah, Rokan Hulu, Riau.