You are currently viewing Makam Penghulu 50 Kerajaan Siak Muhammad Amin

Makam Penghulu 50 Kerajaan Siak Muhammad Amin

Kompleks Pemakaman Islam Senapelan lazim disebut Kuburan Senapelan merupakan komplek kuburan Islam tertua di Pekanbaru. Bisa jadi kawasan ini sama tuanya dengan keberadaan Senapelan, cikal bakal Pekanbaru. Komplek pekuburan merupakan tanah wakaf masyarakat Pekanbaru sekitar tahun 1923. Sejak tahun 1975, secara resmi pengelolaan lahan pekuburan ini diserahkan kepada Badan Pengelola Pandam Pemakaman Islam Senapelan (BP3S). Didalam kawasan seluas 3 Haini terdapat beberapa makam tokoh masyarakat Pekanbaru yang dimasukan ke dalam 6 (enam) kategori yaitu Tokok Perintis Kemerdekaan, Tokoh Pemerintahan, Tokoh Pendidikan, Tokoh Agama, Tokoh Wanita, dan Tokoh Budayawan.

Makam Penghulu 50 Kerajaan Siak Muhammad Amin termasuk makam tokoh perjuangan pergerakan kemerdekaan Mohammad Amin, ditangkap dan dibuang Belanda ke Digul, beliau dipenjara bersama Ir Soekarno, Makam Penghulu 50 Mohammad Amin, dan Makam Penghulu Batin, pemimpin suku Senapelan.

Secara arkeologis, terutama dalam kajian Arkeologi Pemukiman, Kompleks Pemakaman atau Pekuburan Senapelan mempunyai posisi yang sangat penting. Hal ini karena kompleks pekuburan ini merupakan bukti otentik dari keberadaan komunitas masyarakat Senapelan sejak zaman dulu. Pekuburan ini sampai sekarang masih menjadi monumen hidup (living monument) yang menyebabkan morfologi pekuburan ini campur aduk antara “makam kuna” dan “makam baru”

Makam Penghulu 50 Kerajaan Siak Muhammad Amin termasuk jenis makam yang cukup tua, denga dua jenis nisan tipe gada. Nsan berada disisi utara dan selatan makam (memamng encirikan makam islam), dengan bahan nisan batu granit. Sedangkan badan makam hanya di tandai dengan bebatuan dan keramik berwarna coklat muda yang disusun.