Catatan Perjalanan ke Negeri Sakura

 ‘Training Course on Cultural Heritage Protection in the Asia-Pacific Region 2017

Preservation and Restoration of Wooden Structures’

Titin Nofita Handa Puteri

Pendahuluan

Training Course on Cultural Heritage Protection in the Asia-Pacific Region 2017 – Preservation and Restoration of Wooden Structure (Pelatihan mengenai Perlindungan Warisan Budaya di Kawasan Asia-Pasifik dengan tema Preservasi dan Restorasi Struktur Kayu) dilaksanakan di Nara – Jepang dari tanggal 29 Agustus s.d 28 September 2017. Ini merupakan program pelatihan capacity building mengenai perlindungan warisan budaya di Kawasan Asia Pasifik yang diselenggarakan oleh Asia-Pacific Cultural Centre for UNESCO – ACCU Nara.

Tulisan ini merupakan catatan saya selama mengikuti training tersebut, dan saya sajikan dalam susunan, berikut : Welcome to Nara (berisi kesan saya sebagai orang yang baru pertama kali ke Nara-Jepang); About Training Course…(berisi informasi mengenai training course); Training Course in Action…(mengenai pelaksanaan training course itu sendiri); Catatan dari Jepang…(berisi beberapa catatan saya selama mengikuti training yang ingin saya publikasikan dalam tulisan ini); dan Penutup (berisi harapan saya setelah mengikuti training tersebut).

 Welcome to Nara…

 Alhamdulilah akhirnya saya sampai di Negeri Sakura. Walaupun tidak dapat menikmati cantiknya warna warni sakura tetapi saya bersyukur bisa berada di Jepang. Kota yang saya tuju di Jepang adalah Nara. Untuk sampai ke Kota Nara saya harus menempuh perjalanan Padang – Jakarta – Tokyo – Osaka – Nara. Dari Jakarta – Tokyo ditempuh dengan penerbangan selama ± 7 jam dilanjutkan dari Tokyo – Osaka ±1 jam 20 menit penerbangan dan dilanjutkan menggunakan bus selama ±2 jam dari Osaka menuju Nara. Nara merupakan salah satu prefektur di Jepang dan merupakan Ibukota Jepang kuno. Nara adalah ibukota kekaisaran Jepang pada tahun 710 s.d 794 M, sebelum dipindahkan ke Kyoto dan kemudian dipindahkan ke Tokyo (sekarang). Sebagai ibukota permanen Jepang yang pertama dan dianggap sebagai tempat lahirnya budaya Jepang Kuno, Nara menawarkan wisata sejarah dan budaya tradisional Jepang. Terdapat 8 (delapan) situs warisan dunia di Nara yang tergabung dalam “Historic Monuments of Ancient Nara”, yang terdiri dari : Todai-ji Temple, Kofuku-ji Temple, Kasuga-Taisha Shrine, Gango-ji Temple, Yakushi-ji Temple, Toshodai-ji Temple, Nara Palace Site, and Kasugayama Primeval Forest. Selain itu yang menarik di Kota Nara adalah rusa yang berkeliaran bebas di jalanan khususnya di Nara Park. Rusa menjadi simbol atau maskot Kota Nara, hewan ini dianggap suci dan dipercaya sebagai kendaraan dewa. Hewan ini telah hidup berdampingan dengan masyarakat di Kota Nara selama lebih dari 1.000 tahun.

Sebagai orang yang baru pertama kali ke Jepang dan harus menghabiskan waktu musim panas selama 1 (satu) bulan, ada beberapa hal berkesan yang saya rasakan selama di Jepang. Saya terkesan dengan kebersihan di Jepang khususnya Nara. Sebagai kota yang bersih, sulit bagi kita untuk menemukan sampah plastik di jalanan Kota Nara. Tidak jauh berbeda dengan Nara, di kota lain yang saya kunjungi pun demikian, kebersihannya sangat terjaga. Sebagai peserta training, kami berkesempatan mengunjungi Takayama City, Shirakawa Village, Nagoya Castle, dan Takenaka Carpentry Tools Museum di Kobe. Berikutnya saya terkesan dengan kebiasaan berjalan cepat Orang Jepang. Namun yang menarik adalah ketika kami peserta training dari 14 negara yang berbeda harus beradaptasi dengan kebiasaan ini. Pada saat kedatangan dari stasiun bus menuju hotel, peserta dijemput dengan berjalan kaki ±20 menit, dari hotel menuju kantor ACCU Nara dilalui dengan…

selengkapnya>>>> Catatan Perjalanan ke Negeri Sakura