Oleh Merry Kurnia

Pertiwi ini melalui masa sulit yang menyakitkan, setelah kolonial Belanda kalah datanglah Jepang dari Asia Timur. Kedatangan jepang awalnya memberikan angin segar bagi bangsa Indoensia, dengan semboyan 3 A nya yang penuh tipu muslihat demi mewujudkan nafsu imprealisme dan kemenangannya dalam perang fasifik . Merasa masih satu rumpun dan lahir di benua yang sama yaitu Asia, masyarakat mempercayai orasi palsu yang disampaikan pemerintah Jepang bahwasanya Nippon pelindung Asia, Nippon cahaya Asia dan Nippon pemimpin Asia.

Jepang muncul sebagai negara imprealis dari asia, tindakan  pertama yang dilakukan pemerintah Jepang menggemparkan dunia dan menjadi salah satu penyulut perang dunia ke dua, ketika melakukan serangan tanpa peringatan terhadap armada angkatan laut amerika di Pearlharbour, Hawaii. Tidak hanya terhenti sampai disitu, Jepang juga melakukan penyerangan terhadap beberapa negara barat di daerah koloninya, salah satunya adalah pemerintah Belanda yang di Hindia Belanda (Indonesia). Jepang mendapatkan kemenangan besar di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari masyarakat Indonesia yang telah berjuang mati-matian memerdekakan diri dari kolonialisme Belanda.

Jauh Sebelum tahun 1942, sudah ada beberapa orang Jepang yang datang ke Indonesia  dengan mayoritas perempuan. Mereka bekerja sebagai wanita yang tinggal di rumah rumah bordil dan sangat bertentangan dengan budaya masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa mereka adalah spion dari pemerintah Jepang.

Setelah kuat menancapkan kukunya di Indonesia, Jepang mulai melakukan ekspansi  kesuluruh wilayah Indonesia dan mulailah penderitaan yang menyakitkan untuk Indonesia. Kebijakan romushanya benar-benar kejam, orang-orang diambil dengan paksa tanpa sepengetahuan keluarganya, ada yang diambil saat keluar dari bioskop dll.  Hak manusia dicabut ke akarnya Nippon menghisap tenaganya menyisakan kulit pembalut tulang bahkan kematian yang tak terhitung. Bukan hanya romusha kelaparan meraja dimana-mana bahkan orang-orang mati tergeletak di jalan dengan perut cekung kelaparan.

Salah satu daerah pertahanan Jepang adalah Sumatera Barat khususnya Bukkittingi yang menjadi markas besar  tentara kekaisaran Jepang. Jejak kekuasaan Jepang masih bisa dilihat dari beberapa bangunan fisik yang sarat event history diantaranya bungker-bungker Jepang. Salah satu bungker yang paling terkenal adalah lubang japang yang sekarang menjadi salah satu ikon wisata pemerintah Bukittinggi yang mampu memberikan pendapatan yang banyak bagi kas kota Bukitiinggi.

Tidak jauh dari perbatasan Buktitingi tepat di Taluak Kabupaten Agam, ada tiga buah bangker yang masih berdiri kokoh dan menjadi saksi bisu Penjajahan Jepang di Minangkabau namun sayangnya masih kurang terawat, terekspos dan tereksplor.  Ada tiga bungker yang terdapat ditaluak hal ini menandakan Taluak merupakan salah satu wilayah penting bagi kekaisaran Jepang. Analisis sementara Jepang mendirikan bungker ini untuk  pertahanan dari serangan musuh, dilihat dari kompas kemungkinan besar menahan serangan  dari arah Padang dan Maninjau.

Bangunan ini terletak di tengah-tengah pemukiman dekat SDN No. 39 Taluk, ± 25 m dari jalan raya Bukittinggi Jambu Air. Sebagai catatan pada daerah ini terdapat 3 buah bungker. Dua diantaranya berbentuk sama dan satu lainnya berukuran lebih kecil dan relatif sederhana bentuknya.  Bungker I berada di belakang Kantor Walinagari taluk Taluk, Bungker II berada samping rumah penduduk, dan Bungker III berada di halaman SDN No. 39 Taluk. Letak ketiga bungker ini membentuk daerah segi tiga dengan jarak sekitar 25 m (BPCB Sumbar).

Begitu pentingnya Buktittinggi dan wilayah sekitarnya menyulurkan sebuah informasi,  jika Jepang diserang oleh pihak sekutu maka kaisar akan diselamatkan ke Bukittingi. Sayangnya tidak ada yang dokumen yang menyatakan hal itu secara gamblang, namun informasi ini kemungkinan besar benar melihat Bukittinggi merupakan salah satu kota pertanahan jepang kala itu.  Miskinnya informasi mengenai Jepang  dikarenakan saat negeri matahari terbit ini  kalah dalam perang, semua dokumen yang dipunyainya mereka hancurkan sendiri, termasuk peta, anggaran , rencana, bahkan dokumen pribadi sekalipun.

Bom yang dijatuhkan oleh sekutu di dua kota hirosima dan nagasaki membuat dua kota ini luluh lantak. Bukan hanya manusia yang mati, rumput, binatang ikut tersapu kedahsyatan bom atom. Peristiwa ini benar-benar  melumpuhkan Jepang ditambah lagi dengan perlawanan serta perjuangan bangsa Indoensia yang tak pernah padam.  Pada tahun 1945  berakhirlah kekuasaan jepang di Indonesia namun bukti kejamnya penjajahan Jepang masih bisa kita temui sampai saat ini salah satunya Bungker Jepang Taluak, dimana bangunan ini menyimpan konstruksi sejarah yang nantinya bisa menjadi salah satu bangunan wisata yang memberikan pendapatan bagi daerah dan menjadi bangunan bersejarah yang mampu meningkatkan jiwa nasioanalisme bangsa. Negeri ini berdiri bukan sebuah hadiah namun dengan perjuangan yang mengorbankan jiwa dan raga.