Prasasti[1] Pasir Panjang pertama kali ditemukan oleh K.F. Holle pada tahun 1873. Letnan Ashwath membuat sketsa dan dokumentasi prasasti ini pada Juni 1887 yang dikirim ke British Museum dan Bataviaasch Genootehap di Batavia melalui Natalan, yaitu Konsul Jenderal...
UPAYA MITIGASI BENCANA PADA PERAHU KUNO SUNGAI JAKAS BINTAN, PROVINSI RIAU Oleh: Yola Pebi Dhaniska[1] Pendahuluan Perahu Kuno atau “Perahu Karam Sungai Jakas merupakan salah satu tinggalan arkeologi yang berada di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulaua Riau....
PEMUGARAN CANDI BUNGSU MUARATAKUS Oleh : Retka Syamyanti Cagar Budaya merupakan kekayaan budaya bangsa sebagai wujud pemikiran dan perilaku kehidupan manusia yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam...
NARASI PERSENJATAAN DALAM CATATAN CAGAR BUDAYA Oleh: Aulia Rahman Balai Pelestarian Cgaar Budaya Smatera Barat Wilayah Kerja Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau Narasi-narasi sejarah tidak pernah lepas dari peperangan untuk memperebutkan wilayah,...
JEJAK MAKAM KUNO BELANDA DI BUKITTINGGI DAN POTENSINYA Oleh: Dodi Chandra, S.Hum (Staf Pokja Penyelamatan, Pengamanan, Zonasi BPCB Sumatera Barat) Kota Bukittinggi salah satu kawasan yang menyimpan berbagai tinggalan arkeologis yang kental dari masa Kolonial Belanda....