Berawal dari laporan juru pelihara Makam Sultan Babullah pada tanggal 16 Maret 2017 yaitu Bapak Basir Gula ke kantor BPCB Maluku Utara terkait dengan tumbangnya sebuah pohon pala yang mengenai atap musholla di dalam makam tersebut. Musholla tersebut diprakarsai oleh Korem 152/Babullah dan selesai dibangun pada tanggal 20 April 2010.
Atas laporan tersebut dan instruksi Kasubbag Tata Usaha Ibu Rinawati Idrus, ka unit pemeliharaan ditemani oleh lima orang staf segera menuju ke Foramadiahi, lokasi makam tersebut berada. Lokasi makam di tempat ketinggian membuat perjalanan tidak seluruhnya dapat ditempuh menggunakan motor tetapi lebih aman jika dicapai dengan berjalan kaki di jalan setapak yang menanjak curam, sempit dan licin setelah diguyur hujan.
Sesampainya di makam, kerusakan memang tidak tampak dari bagian depan. Tapi jika dilihat dari samping kanan bagian luar, terlihat sebatang pohon pala tumbang dan bagian ujungnya mengenai atap musholla. Jika tidak segera dipindahkan, akan terjadi kerusakan yang lebih parah lagi. Angin yang bertiup kencang selama beberapa hari sebelumnya memang sudah menumbangkan sebatang pohon, tapi tidak menutup kemungkinan atap musholla tidak mampu menahan beban dari pohon lebih lama lagi.
Keesokan harinya, dilakukan pembersihan pohon yang tumbang tersebut. Kegiatan ini tidak hanya dibantu oleh staf BPCB tetapi juga beberapa juru pelihara di Kota Ternate yang dengan sigap bekerja bakti walaupun dengan peralatan seadanya seperti parang, untuk memotong cabang dan batang pohon pala.